Demonstran mengeluarkan pernyataan bahwa mereka ingin menjaga keragaman agama, dan menghindari potensi konflik sosial yang bisa muncul akibat pembangunan sekolah tersebut.
“Kami dari Aliansi masyarakat Soreang kota Parepare, menolak keras pembangunan sekolah kristen Gamaliel yang berada di wilayah kami. Kami tidak ingin terjadinya konflik antar agama, kami ingin damai,” ujar salah seorang peserta Demonstrasi itu.
Baca Juga:
Dua Santri di Parepare di Setrika Guru Pondok Pesantren hingga Melepuh
Menanggapi hal tersebut, Dewan Perwakilan Raykat Daerah (DPRD) kota Parepare akhirnya turun tangan.
Para Dewan di Kota Kelahiran mantan Presiden RI, BJ Habibie itu secara resmi menolak rencana pembangunan sekolah kristen Yayasan Gamaliel.
Hal ini dilakukan menyusul aksi demontrasi besar-besaran dari masyarakat yang menuntut pembatalan pembangunan sekolah tersebut.
Baca Juga:
Pemprov Sulsel Konfirmasi Perubahan Nama Jembatan Kota Parepare Sesuai Usulan Pemkot
Keputusan ini pun diumumkan langsung dalam sidang istimewa yang digelar DPRD kota Parepare, beberapa waktu lalu.
Menurut DPRD Kota Parepare, bahwa pembangunan sekolah kristen Gamaliel telah menjadi perdebatan hangat dalam beberapa bulan terakhir.
Ditambah lagi adanya protes terhadap proyek ini semakin meruncing ketika sejumlah warga Parepare, termasuk beberapa pemuka agama dan tokoh masyarakat, memandang pendirian sekolah Kristen dapat mengancam kerukunan antarumat beragama di kota ini.