WAHANANEWS.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menargetkan produksi terangkut (lifting) minyak Indonesia bisa mencapai 900 ribu barel per hari (bopd) pada 2029.
Meskipun selama ini, angka lifting minyak Indonesia cenderung menurun dan belum mencapai target yang ditetapkan.
Baca Juga:
Istana Sebut Ada Beberapa Kantor Pemerintah Keliru Tafsirkan Efisiensi Anggaran
Pada 2024, misalnya, lifting minyak Indonesia tercatat sekitar 571,7 ribu barel per hari, jauh di bawah target APBN yang dipatok 635 ribu barel per hari.
Namun, Bahlil optimistis angka lifting minyak di tahun-tahun mendatang dapat meningkat, mendekati target lifting 1 juta barel per hari pada 2030.
"Untuk lifting, kita bor dulu, baru kita bicarakan hasilnya. InsyaAllah, kami targetkan pada 2029, lifting bisa berada di angka 800-900 ribu barel," ujar Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (16/1/2025).
Baca Juga:
Pemkot Palu Ingatkan OPD Prioritaskan Belanja Bermanfaat bagi Masyarakat Demi Efisiensi
Untuk mencapai target tersebut, Bahlil meminta Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM untuk mempercepat proses lelang 60 wilayah kerja (WK) migas pada 2027, lebih cepat satu tahun dari rencana semula yang dijadwalkan pada 2028.
Menurutnya, pengoperasian blok migas baru sangat penting dalam upaya mencapai swasembada energi, terutama karena angka lifting migas yang terus menurun setiap tahunnya.
"Tugas Dirjen Migas berat. Lifting terus menurun, sementara konsumsi kita terus meningkat jika tidak dikonversi menjadi bioetanol," kata Bahlil.