Secara tahunan, inflasi inti November 2024 tercatat sebesar 2,26% (yoy), meningkat dari inflasi inti bulan sebelumnya sebesar 2,21% (yoy).
Kelompok volatile food mengalami inflasi
Baca Juga:
Bulan Ramadan, Bank Indonesia: Saldo Uang Layak Edar (ULE) di Kas Titipan Kota Sorong Saat Ini Sebesar Rp279 Miliar
Kelompok volatile food pada November 2024 mengalami inflasi sebesar 1,07% (mtm), meningkat dari deflasi bulan sebelumnya sebesar 0,11% (mtm). Inflasi kelompok volatile food disumbang terutama oleh komoditas bawang merah, tomat, dan daging ayam ras.
Peningkatan harga komoditas hortikultura didorong oleh berlangsungnya masa tanam, sementara kenaikan harga komoditas daging ayam ras dipengaruhi oleh harga bibit Day Old Chicks (DOC) yang meningkat.
Secara tahunan, kelompok volatile food mengalami deflasi sebesar 0,32% (yoy), menurun dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,89% (yoy). Ke depan, inflasi volatile food diprakirakan tetap terkendali didukung oleh sinergi pengendalian inflasi TPIP dan TPID melalui GNPIP di berbagai daerah.
Baca Juga:
Survei BI Februari 2025: Keyakinan Konsumen Terhadap Ekonomi Tetap Kuat
Kelompok administered prices mengalami inflasi
Kelompok administered prices pada November 2024 mengalami inflasi sebesar 0,12% (mtm), meningkat dari realisasi bulan sebelumnya yang tercatat deflasi sebesar 0,25% (mtm).
Inflasi kelompok administered prices didukung terutama oleh komoditas sigaret kretek mesin (SKM) dan tarif angkutan udara, seiring dengan berlanjutnya transmisi kenaikan cukai hasil tembakau dan peningkatan mobilitas masyarakat.