WahanaNews.co | Caisim atau sawi hijau mudah ditemui di pasaran. Sayuran hijau ini banyak dikonsumsi sebagai pelengkap hidangan bakso dan mie ayam, hingga ditumis dan dijadikan sup.
Budidaya caisim organik dapat menjadi pilihan sehat, karena tidak menggunakan pupuk maupun pestisida kimia.
Baca Juga:
Pemkab Kepulauan Seribu Dorong Pemberdayaan Wanita untuk Dukung Ketahanan Pangan Daerah
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, berikut cara budidaya caisim organik.
1. Penyiapan benih dan penyemaian
Baca Juga:
Pemprov Kaltara Terus Gaet Investor untuk Investasi pada Potensi Lokal
Benih caisim diperbanyak dengan membiarkan tanaman hingga berbunga dan menghaislkan biji. Untuk sampai berbunga, tanaman harus dibiarkan hingga lebih dari 70 hari.
Setelah itu, biji caisim bisa dipanen. Setelah biji dipanen, segera keringkan dengan menjemurnya.
Apabila matahari bersinar terik, cara menyimpan benih yang baik dan murah adalah dengan menyimpannya dalam botol kaca. Sebelumnya sterilkan botol kaca dari jamur dan bakteri lain dengan cara direbus.