WahanaNews.co, Jakarta - Seiring dengan semakin maraknya tren digitalisasi, jumlah transaksi serta jumlah mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang dimiliki oleh bank semakin berkurang.
Beberapa bank mulai memperluas fungsi mesin ATM yang ada untuk melengkapi layanan mereka.
Baca Juga:
Markas Judol di Cengkareng Digerebek Polisi, 8 Orang Ditangkap
Menurut data Bank Indonesia, transaksi menggunakan kartu ATM/Debit mengalami penurunan sebesar 5,41% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 615,18 triliun.
Transaksi ATM perseroan mengalami penurunan dalam beberapa periode terakhir. Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor utama, seperti meningkatnya adopsi layanan perbankan digital oleh nasabah, kemudahan dan keamanan yang ditawarkan oleh aplikasi mobile banking, serta berkurangnya frekuensi penggunaan uang tunai dalam transaksi sehari-hari.
Head of Division Retail Digital Product and Partnership PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), Mesah Roni Ginting, mengakui bahwa sejak awal tahun 2024 hingga saat ini, akumulasi transaksi ATM perseroan menunjukkan penurunan sebesar 10% dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Juga:
Bermodus Bantu di ATM, Penipu Gasak Rp117,5 Juta dari Rekening Nasabah
"Namun, di sisi lain, kami melihat peningkatan signifikan dalam transaksi digital. Transaksi melalui platform mobile banking meningkat sebesar 70% dibandingkan periode yang sama tahun lalu," kata Roni, melansir kontan.co.id, Minggu (14/7/2024).
Roni menyebutkan bahwa peningkatan ini menunjukkan bahwa nasabah semakin nyaman dan percaya diri untuk melakukan transaksi melalui saluran digital, yang menawarkan kemudahan, kecepatan, dan keamanan.
Saat ini, perseroan mengoperasikan sebanyak 13.390 mesin ATM di seluruh Indonesia, jumlah yang sama seperti tahun lalu.