Thomas mengungkapkan bahwa meskipun jumlah transaksi cenderung menurun, pihaknya tetap berinovasi dengan menggantikan beberapa mesin ATM menjadi CRM.
Hal ini dilakukan agar mesin tersebut dapat memenuhi kebutuhan setoran dan tarik tunai serta transaksi pembelian atau pembayaran.
Baca Juga:
Markas Judol di Cengkareng Digerebek Polisi, 8 Orang Ditangkap
Di sisi lain, SVP Digital Retail Banking PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), Yanto Masyap, mengatakan bahwa ATM masih menjadi salah satu alternatif utama untuk bertransaksi, terutama untuk penarikan tunai.
Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah transaksi ATM per Juni 2024 secara tahunan (YoY).
Pertumbuhan transaksi ini sebagian besar didorong oleh fitur tarik tunai tanpa kartu di Livin' by Mandiri, yang tumbuh sebesar 76% YoY.
Baca Juga:
Bermodus Bantu di ATM, Penipu Gasak Rp117,5 Juta dari Rekening Nasabah
"Sampai dengan Juni 2024, frekuensi transaksi mencapai 530 juta transaksi, meningkat 4% YoY dengan 13.000 ATM dan CRM Bank Mandiri yang tersebar di seluruh Indonesia," kata Yanto.
Yanto juga menambahkan bahwa transaksi ATM pada tahun 2024 akan terus mengalami pergeseran ke saluran digital, terutama untuk transaksi non-tunai yang kini dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.