Tommy Soeharto mengutus perwakilannya untuk menghadap Satgas BLBI.
Bersama Ronny Hendrato, keduanya mewakili PT Timor Putra Nasional yang memiliki utang Rp 2.612.287.348.912,95.
Baca Juga:
Depo Logistik, Bisnis Baru Tommy Soeharto di Karawang
Masih soal sengkarut BLBI, nama Siti Hardiyanti Rukmana alias Tutut Soeharto juga ikut terseret.
Bahkan, dia merupakan salah satu daftar pengutang BLBI yang jadi prioritas penanganan Satgas.
Itu terungkap dari dokumen penanganan hak tagih negara dana BLBI tertanggal 15 April 2021.
Baca Juga:
Menko Polhukam Beberkan Nama Obligor yang Lunasi Utang BLBI
Pada dokumen tersebut, Tutut mendapatkan dana BLBI melalui PT Citra Mataram Satriamarga, PT Marga Nurindo Bhakti, dan PT Citra Bhakti Margatama Persada.
Utang yang ditagih negara berdasarkan dokumen yang beredar adalah Rp 191.616.160.497, Rp 471.479.272.418, US$ 6.518.926,63, dan Rp 14.798.795.295,79.
Namun, pemerintah juga mengejar para pengutang BLBI lain, totalnya ada 48 obligor/debitur, dengan nilai aset yang ditagih sebesar Rp 110,45 triliun.