2. Inovasi pembibitan komoditas skala besar
Jika diamati secara luas, ketahanan pangan Indonesia bisa jadi terancam akibat sistem pembibitan yang kurang unggul di negara lain. Dilansir dari Katadata.com, rasio ketergantungan impor bahan pangan cenderung meningkat.
Baca Juga:
Prabowo Tinjau Langsung Panen Padi di Merauke
Berdasarkan data dari Global Food Security Index, Indonesia masih berada pada jajaran tiga terendah kawasan Asia Tenggara dalam hal ketahanan pangan. Hal ini termasuk pekerjaan rumah kita yang harus diperbaiki.
Di tahun 2018, sempat ada swasembada bawang putih, digalakkan di mana-mana, tapi kebijakan ini tidak dibarengi kemampuan kita di bidang pertanian dalam melakukan pembibitan.
Produktivitasnya pun tidak bagus akhirnya. Sebab, bawang impor itu sudah hibdrida, jadi saat ditanam tidak bagus. Kemarin, petani sempat menanam dan yang tumbuh hanya akarnya. Itulah jika program dipaksakan, akhirnya rugi dan panennya nihil. Jadi, jika ingin maju di bidang pertanian putih, kita harus punya program pembibitan yang bagus secara nasional.
Baca Juga:
Dinas Pertanian Kubu Raya Rencanakan Penanaman Padi 69.462 Ton Tahun 2024
3. Manajemen Risiko Jika Gagal Panen
Risiko alam, memang sulit untuk dihindarkan dalam pertanian. Sejak lama, petani memang sudah punya kalender musim, di mana ada bulan-bulan tertentu yang harus kita hindari untuk menanam kentang.
Tapi, karena ada tuntutan supply dari pembeli, Agus harus tetap menanam di bulan-bulan tersebut.Banyak teknologi yang bisa diterapkan di lapangan untuk mitigasi bencana sekarang ini. Gagal panen pasti ada, tapi saat kita bisa mitigasi.