WahanaNews.co | Ekspektasi konsumen terhadap perkiraan kondisi ekonomi 6 bulan ke depan tampak menurun. Ini terlihat dari Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) April 2022 yang sebesar 127,2 atau lebih rendah dari 128,1 pada bulan sebelumnya.
Namun, meski menurun, ekspektasi konsumen terhadap perkiraan kondisi ekonomi ke depan masih terjaga di level optimistis, dengan IEK yang masih berada dalam zona optimistis, atau indeks di atas 100.
Baca Juga:
Mudahkan Pelanggan Bayar Listrik, PLN Mobile Jalin Kolaborasi dengan MotionPay
“Melemahnya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan disebabkan oleh penurunan ekspektasi terhadap kondisi usaha, penghasilan, dan ketersediaan lapangan kerja ke depan,” tulis Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam laporan Survei Konsumen, beberapa waktu lalu.
Erwin kemudian memerinci, penurunan ekspektasi terhadap kondisi usaha ke depan terlihat dari penurunan Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha sebesar 0,8 poin, dari 125,8 pada bulan Maret 2022 menjadi 125,0 pada bulan laporan.
Penurunan ekspektasi ini ditengarai adanya kekhawatiran responden terhadap melemahnya daya beli masyarakat sebagai imbas peningkatan harga beberapa komoditas.
Baca Juga:
Wamendag Roro Serahkan Penghargaan Perlindungan Konsumen 2024 kepada Para Kepala Daerah
“Seperti peningkatan harga minyak goreng dan bahan bakar minyak (BBM). Belum lagi ada peningkatan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 11%,” terang Erwin.
Nah, penurunan indeks terjadi pada mayoritas kelompok pengeluaran, terutama pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp 1 juta hingga Rp 2 juta per bulan. Sedangkan dari sisi usia, penurunan indeks terjadi pada sebagian kelompok usia dengan terdalam pada kelompok usia 20 tahun hingga 30 tahun.
Kemudian, ekspektasi konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja pada 6 bulan mendatang juga tak setinggi bulan sebelumnya Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja April 2022 berada di level 125,2 atau lebih rendah 1,2 poin dari 126,4 pada bulan sebelumnya.