Sementara rencana penggunaan batu bara direncanakan akan berkurang secara bertahap hingga 2060.
"Pada tahun 2060, Indonesia tidak lagi menggunakan pembangkit listrik tenaga batu bara dan untuk mendukung rencana ini beberapa program pendanaan dicanangkan untuk mendukung rencana ini" beber Irwandy.
Baca Juga:
PLN Mulai Bangun PLTS Terapung Saguling 92 MWp, Siap Pasok Energi Bersih untuk 24 Ribu Rumah Tangga
Hal itu dilakukan dengan merealisasikan kebijakan pajak karbon (carbon tax), perdagangan karbon (carbon trading), program Just Energy Transition Partnership (JETP), serta Energy Transition Mechanism (ETM).
Irwandy mengatakan, secara keseluruhan rencana ini membutuhkan investasi sebesar US$ 1,1 triliun atau sekitar US$ 28,5 miliar per tahun hingga 2060.
Selain upaya-upaya percepatan di atas, peningkatan nilai tambah mineral juga merupakan salah satu langkah penting dalam mendukung transisi energi di Indonesia, antara lain digunakan sebagai bahan baku pembangkit solar, angin dan nuklir, kabel distribusi, serta baterai kendaraan listrik dan pembangkit EBT.
Baca Juga:
Industri Timah Bangka Belitung Kian Efisien Berkat Listrik Bersih PLN
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.