Kasan juga berujar, Bursa Berjangka dan Lembaga Kliring juga harus lebih kreatif membuat kontrak komoditas termasuk pengembangannya, baik untuk transaksi fisik maupun futures, melalui kolaborasi bersama asosiasi, industri, dan pelaku usaha.
Dengan demikian, kontrak yang
diperdagangkan benar-benar sesuai kebutuhan pasar dan masyarakat.
Kompetensi pelaku usaha juga menjadi salah satu kunci peningkatan kepercayaan masyarakat.
Baca Juga:
Dukung Program Prioritas, Bappebti Tingkatkan Peran SRG untuk Perkuat Pasar Dalam dan Luar Negeri
“Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat ditopang industri pengolahan dan perdagangan. Penting bagi masyarakat Jawa Barat untuk meningkatkan literasi perdagangan, khususnya PBK,” ujar Noneng.
Sementara Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan PBK Tirta Karma Senjaya menyampaikan dalam laporannya, Bulan Literasi PBK kali ini merupakan kali kedua setelah digelar pada tahun lalu.
Acara ini digelar Bappebti bersama Asosiasi Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (ASPEBTINDO) dan organisasi regulator mandiri (self-regulatory organization/SRO) industri PBK.
Baca Juga:
Patuhi Aturan, 22 Calon Pedagang Fisik Aset Kripto Persiapkan Diri Menjadi Pedagang Fisik Aset Kripto
"Memasuki penyelenggaraan tahun ke-2, tujuan Bulan Literasi PBK adalah menguatkan perlindungan masyarakat sebagai nasabah PBK melalui penguatan literasi yang baik dan benar. Selain itu, mendorong peningkatan transaksi multilateral PBK untuk komoditas strategis Indonesia.
Kegiatan ini juga diharapkan dapat mengurangi aduan dan perselisihan di bidang PBK," tandas Tirta.
[Redaktur: Tumpal Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.