WahanaNews.co | Harga gas nonsubsidi produksi PT Pertamina dengan merek dagang Bright Gas ukuran 12 kilogram di tingkat agen gas Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menembus Rp 199.000 dari semula Rp 175 ribu, atau naik sebesar Rp 24 ribu.
"Harga eceran di pedagang, mereka jual Rp 175 ribu. Kami jual ke mereka paling bedanya Rp 2-3 ribu saja. Nah sekarang ada kenaikan Rp 24 ribu atau jadi Rp 199 ribu. Mungkin pedagang nanti jual bisa lebih dari Rp 200 ribu," kata pegawai agen gas di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Adi, dikutip dari Antara, Rabu (2/3/2022).
Baca Juga:
Wamendag Roro: Prioritaskan Perdagangan Hijau, Ramah Lingkungan, serta Berkelanjutan
Dia mengatakan, kenaikan harga gas nonsubsidi ditetapkan PT Pertamina untuk produk Bright Gas 5,5 kilogram, Bright Gas 12 kilogram, serta elpiji 12 kilogram sejak akhir pekan kemarin.
"Pengumuman kenaikan harga ini baru keluar Minggu kemarin. Karena sampai kemarin kami tutup, jadi mulai hari ini," katanya.
Dia mengaku kenaikan harga ini belum diketahui oleh seluruh masyarakat pengguna gas nonsubsidi.
Baca Juga:
Buntut Pertamax Bermasalah, YLKI Desak Keadilan Bagi Konsumen yang Dirugikan
Beberapa dari mereka kaget saat mengetahui harga Bright Gas 12 kilogram mencapai Rp 199 ribu.
"Di sini kami hanya jual yang 12 kilogram sama gas subsidi tiga kilogram saja. Baru ada dua tabung yang keluar. Mereka ya kaget pas mau beli kok harganya naik. Karena langsung Rp 24 ribu naiknya," katanya.
Adi mengatakan, peminat gas nonsubsidi di sekitar tempatnya berjualan sangat sedikit sebab kebanyakan warga lebih memilih menggunakan gas subsidi tiga kilogram.