WahanaNews.co | Faktanya, konsumen di seluruh dunia menuntut lebih banyak kemajuan dalam upaya keberlanjutan dan sosial, juga menuntut perusahaan untuk mendorong kedua inisiatif ini.
Riset Oracle yang dinamakan ‘The No Planet B’, mensurvei terhadap lebih dari 11.000 konsumen dan pemimpin bisnis di 15 negara dan melibatkan penasihat CIO dan Instruktur untuk Pengembangan Profesional Harvard, Pamela Rucker.
Baca Juga:
Lompatan Besar, 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran Raih Kepuasan Publik 80,9 Persen
"Mayoritas ingin organisasi mengubah dari sekedar omongan menjadi tindakan dan percaya bahwa teknologi dapat membantu organisasi sukses," kata Pamela Rucker dalam keterangannya, dikutip Senin (25/4/2022).
Survei menemukan 95 persen orang percaya faktor keberlanjutan dan sosial lebih penting dari sebelumnya dan 81 persen mengatakan peristiwa selama dua tahun terakhir telah menyebabkan mereka mengubah tindakan mereka.
Sebanyak 94 persen responden percaya bahwa masyarakat belum membuat kemajuan yang cukup terhadap inisiatif sosial, 40 persen mengaitkan kurangnya kemajuan dengan orang yang terlalu sibuk dengan prioritas lain.
Baca Juga:
Survei BI: Keyakinan Konsumen Terhadap Ekonomi Terus Menguat di Akhir Tahun
Setidaknya 43 persen percaya itu adalah hasil menekankan pada keuntungan jangka pendek daripada manfaat jangka panjang, dan 37 persen percaya orang terlalu malas atau egois untuk membantu menyelamatkan bumi ini.
"Sebanyak 50 persen percaya bahwa bisnis dapat membuat perubahan yang lebih berarti pada faktor keberlanjutan dan sosial daripada individu atau pemerintah," katanya.
Pamela menambahkan, selama dua tahun telah menyoroti tindakan keberlanjutan dan inisiatif sosial dan orang-orang menuntut perubahan yang nyata dan meski ada tantangan perusahaan memiliki peluang besar untuk mengubah dunia menjadi lebih baik.