Agus menambahkan, sektor industri manufaktur masih menjadi tulang punggung bagi perekonomian nasional. Hal ini salah satunya tercermin dari perannya dalam memberikan kontribusi paling besar pada struktur produk domestik bruto (PDB) nasional.
"Kami sangat mengapresiasi pelaku industri manufaktur yang konsisten menjadi kontributor terbesar di antara sektor ekonomi lainnya," ungkap Agus. Pada triwulan IV 2021, sumbangsih sektor industri terhadap PDB nasional mencapai 18,80 persen dan tumbuh 4,92 persen (y-o-y).
Baca Juga:
Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka di Jakarta Sebesar 0,32 Persen
Kinerja gemilang lainnya juga ditunjukkan sektor industri manufaktur, yang terus memberikan kontribusi paling besar terhadap capaian nilai ekspor nasional.
Nilai ekspor industri manufaktur pada 2021 sebesar 177,10 miliar dolar AS atau menyumbang hingga 76,49 persen dari total ekspor nasional.
Capaian tersebut melampaui nilai ekspor manufaktur sepanjang pada 2020 sebesar Rp131 miliar dan bahkan lebih tinggi dari capaian ekspor pada 2019 yang berada di angka Rp127,38 miliar.
Baca Juga:
Nilai Ekspor Aceh Hingga Triwulan III-2024 Capai 486,1 Juta Dolar AS
Sementara itu, realisasi investasi di sektor manufaktur pada 2021 tercatat sebesar Rp 325,4 triliun atau naik 19,24 persen dari nilai investasi pada 2020.
Pada aspek ketenagakerjaan, sektor industri manufaktur menunjukkan pemulihan dari segi penyerapan tenaga kerja.
"Seiring dengan bangkitnya sektor industri pengolahan dari dampak pandemi, ada tambahan penyerapan tenaga kerja sebanyak 1,2 juta orang di tahun 2021 sehingga jumlah total tenaga kerja di sektor ini kembali meningkat ke angka 18,64 juta orang," ujar Agus. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.