Lebih lanjut Listya mengungkapkan bahwa tanda produk bermerkuri juga bisa dilihat lewat adanya perubahan pada kondisi kulit yang terjadi usai penggunaan produk.
"Ada rasa terbakar, ada gatal, panas, kemudian mungkin (jadi) sensitif terhadap matahari. Jadi kena paparan matahari sedikit saja, merah banget. Tapi seringkali tanda-tanda ini diabaikan," ujar Listya.
Baca Juga:
Awas! 6 Produk Kosmetik Sulsel Terbukti Mengandung Merkuri
"Misalnya nih kita dapat krim ini dari penjual, dari seller. Kita ngeluh, kerasa. Terus kita tanya ke penjualnya, wah aku ngerasa gini. Penjualnya pasti ngomong kalau obatnya lagi kerja, obatnya lagi bereaksi. Obatnya lagi bekerja untuk bikin putih kulitnya," tambahnya.
Menurut Listya, tanda skincare merkuri tersebut akhirnya dilewatkan oleh pengguna lantaran mendapatkan argumentasi bahwa efek tersebut hanyalah cara untuk produk tersebut bekerja.
"Jadi selalu di awal-awal kita ngerasa, namun seringkali itu diabaikan. Nah, kemudian lama-kelamaan terjadi kerusakan kulit pasti kan," kata Listya.
Baca Juga:
Hati-Hati Skincare Overclaim! BPOM Ancam Cabut Izin Produsen Curang
Efek Samping Merkuri
Menurut Listya, efek samping merkuri pun bisa beragam. Misalnya seperti munculnya kemerahan yang menetap, munculnya hiperpigmentasi, dan warna kulit yang berbeda meski dalam satu sisi.
"Kalau jangka lama sekali, hiperpigmentasi muncul. Lebih cokelat, lebih gelap, fleknya jadi lebih lebar atau mungkin menjadi kulit wajahnya warna-warni," ujar Listya.