WahanaNews.co | Pemerintah Provinsi Jawa Barat menawarkan puluhan proyek investasi di sektor Energi Baru Terbarukan (EBT), sekitar Rp 25,66 triliun.
Kepala Dinas ESDM Jabar Ai Saadiyah Dwidaningsih mengatakan ada 20 proyek di sektor EBT yang ditawarkan dalam West Java Investment Summit 2022. Semuanya sudah melewati hasil kurasi yang ketat sebelum ditawarkan kepada investor.
Baca Juga:
Pertama di Jabar: Kejari Bandung Ajukan Pencabutan Status Ayah Pelaku Kekerasan
"Pada 2022 ini kami kolaborasi dan mengajak owner yang menempatkan investasi di Jabar sebanyak 20 proyek, baik dari pemerintah BUMD provinsi, daerah dan privat," kata dia, Kamis (6/10).
Potensi Energi Terbarukan
Menurut dia, beberapa potensi energi baru dan terbarukan di Jabar, di antaranya tenaga angin 12.727 MW, tenaga air 3.508 MW, tenaga matahari 156.63 GWP, city waste biomass 470.82 MWE, industrial waste biomass 167.5 MWE, dan geothermal atau panas bumi sebesar 5.956,80 MW.
Baca Juga:
Survei Indikator: Elektabilitas Dedi Mulyadi-Erwan Unggul di Pilgub Jabar
Beberapa lokasinya untuk panas bumi atau geothermal pun sudah siap, seperti di Cisolok Sukarame dan Galunggung. Lalu, ada pembangkit bayu di Sukabumi dan Garut.
"Mudah-mudahan terpresentasikan dengan baik dan investor dimudahkan dan diberikan kelancaran," katanya.
Selain sektor EBT, pada WJIS 2022, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jabar menawarkan proyek investasi lain. Tawaran itu terdiri dari 11 proyek di sektor ketahanan pangan senilai Rp4,9 triliun dan 4 proyek infrastruktur yang juga ditawarkan senilai Rp29 triliun.
Fokus pada Ketahanan Pangan dan Transisi Energi
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja menyoroti semangat mendorong investasi hijau berkelanjutan yang berfokus pada ketahanan pangan serta transisi energi menuju energi baru dan terbarukan dalam WJIS.
Menurutnya, ketahanan pangan di Jabar juga dipengaruhi sejumlah faktor, seperti kondisi lahan dan topografi. Namun, dia mengakui terdapat tantangan apalagi saat ini lahan pertanian berebut dengan pesatnya perkembangan industri dan perumahan.
Total porsi energi di Jabar yakni 25,87 million tonne of oil equivalent (MTOE), dengan komposisi minyak 39,6% atau 7,93 MTOE, gas 25,8% 6,68 MTOE, batu bara 20,1% setara 5,21 MTOE, dan energi baru dan terbarukan sebanyak 23,4% atau sama dengan 6,06 MTOE.
"Jawa Barat punya banyak gunung, tidak cuma gunung, tapi juga laut, juga yang lainnya, Jabar memang lengkap," katanya.
Di wilayah Jawa Barat setidaknya sudah terdapat sekitar 72 micro hydro power plant, 144 solar power plant, sembilan geothermal power plant, dan 39 minihydro power plant. [rin]