"Perlu penyimpanan baterai, sedangkan baterai biayanya masih mahal. Jadi kami harap ke depan harga baterai lebih kompetitif lagi," ujarnya.
Meski begitu, Petrokimia Gresik optimis bisa mengurangi emisi karbon dengan sejumlah cara, salah satunya melalui REC ini. Diketahui, REC dari PLN ini memang semakin diminati perusahaan. Terbaru, REC dari PLN dipakai oleh industri makanan dan bioteknologi asal Korea Selatan yakni PT Cheil Jedang Indonesia Site Pasuruan serta PT Cheil Jedang Indonesia Site Jombang.
Baca Juga:
Tangani Transisi Energi, PLN Bentuk Divisi Khusus
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa (UID) Jawa Timur, Lasiran mengatakan, melalui REC pelanggan akan mendapat pengakuan dunia internasional bahwa perusahaan tersebut telah menggunakan energi terbarukan.
Menurutnya, di Jawa Timur, hingga Agustus 2022 sebanyak 22 pelanggan telah dipasok dengan green energy melalui pembelian 155.443 unit REC.
Melalui REC, pelanggan juga memperoleh opsi pengadaan untuk pemenuhan target 100 persen penggunaan EBT yang transparan dan diakui secara internasional, serta tanpa mengeluarkan biaya investasi untuk pembangunan infrastruktur.
Baca Juga:
PLN Butuh Dana Rp10.953 Triliun demi Net Zero Emission 2060
“Melalui pasokan energi bersih ini, pelanggan juga bisa lebih berfokus untuk peningkatan operasional perusahaan,” imbuh Lasiran. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.