WahanaNews.co, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkfili Hasan menyampaikan, Kementerian
Perdagangan kembali mendukung jenama modest fashion Indonesia untuk tampil di ajang internasional, yaitu London Fashion Week (LFW).
Menurutnya, dukungan Kemendag diharapkan dapat mendorong peningkatan ekspor dan peningkatan citra modest fashion Indonesia di
mancanegara.
Baca Juga:
Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kemendag: Pada 2025, Ekspor Perlu Tumbuh 7-10 Persen
Adapun enam jenama modest fashion Indonesia yang mengikuti LFW, yaitu Buttonscarves, Benang Jarum, Khanaan x Nada Puspita, Ayu Dyah Andari, KAMI, dan Ivan Gunawan. Kegiatan fashion show jenama Indonesia bertajuk “Indonesia NOW London Fashion Week Spring Summer
2023/2024“ yang dilaksanakan pada Senin (18/9) di The Royal Horseguards Hotel & One Whitehall Place, London, Inggris.
Perhelatan ini dihadiri sebanyak 500 tamu yang terdiri atas selebritas, buyer, dan pemengaruh (influencer). Sementara itu, Buttonsarves Beauty menjadi official make up pada kegiatan fashion show tersebut.
“Keikutsertaan Indonesia pada ajang LFW sangat membanggakan. Keenam jenama Indonesia hadir di sana tidak hanya membawa citra yang baik (branding) bagi jenama Indonesia, tetapi juga mengharumkan nama Indonesia di kancah global,” ujar Mendag Zulkifli Hasan.
Baca Juga:
Cumi Beku dan Produk Rumput Laut Indonesia Jadi Primadona di Pameran Boga Bahari Korea Selatan
Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan, partisipasi Kemendag pada LFW merupakan rangkaian penyelengaraan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW). Kegiatan JMFW bertujuan mewujudkan visi Indonesia sebagai kiblat modest fashion dunia.
“Partisipasi jenama modest fashion Indonesia di LFW adalah upaya memasukan Indonesia pada jejaring fesyen dunia. Dalam jejaring tersebut, Indonesia diharapkan semakin dikenal sebagai penentu tren modest fashion di dunia,” urai Mendag Zulkifli Hasan.
Berdasarkan State of the Global Islamic Economy Report 2022, konsumsi pasar muslim dunia terhadap modest fashion pada 2025 diproyeksikan sebesar USD 375 milliar atau naik 6,1 persen dibandingkan tahun 2021 yang sebesar dari USD 295 miliar.
[Redaktur: Tumpal Alpredo Gultom]