Kemenperin mencatat, laju pertumbuhan sektor industri tekstil dan pakaian jadi pada triwulan III-2022 mencapai angka 8,09 persen.
Sementara itu, kinerja ekspor sektor industri tekstil dan pakaian jadi pada periode Januari-Juni 2022 sebesar 7,4 miliar dolar AS, meningkat 26,49 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu di angka 5,85 miliar dolar AS.
Baca Juga:
DPW IKM Jakarta Dukung Pasangan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta 2024
Reni mengungkapkan, penggunaan serat daun nanas untuk diolah menjadi bahan baku tekstil merupakan salah satu contoh implementasi sustainable fashion dari segi pemanfaatan bahan baku alternatif untuk meningkatkan daya saing industri tekstil dan pakaian jadi pada masa mendatang.
“Fesyen berkelanjutan ini dapat pula diaplikasikan dengan penggunaan fiber rayon yang ramah lingkungan, pengolahan dari limbah plastik, serta pengolahan bahan baku dari sisa tekstil (benang atau kain),” imbuhnya.
Reni terus berkolaborasi dengan berbagai pihak demi mengembangkan potensi IKM serat nanas di sektor industri tekstil nasional agar para pelaku IKM yang berusia muda semakin kreatif dan inovatif.
Baca Juga:
Kemendag Dorong Peningkatan Daya Saing Produk Kosmetik Dalam Negeri
“Pelaku IKM yang sistem produksi dan promosinya masih tradisional harus dikolaborasikan dengan industri lain dan desainer muda,” lanjut Reni.
Dalam kunjungannya di Kota Prabumulih, Reni bertemu dengan dua kelompok IKM penghasil serat alam nanas dan menyerahkan fasilitas mesin dekortikor (pemecah serat alam) kepada kelompok IKM tersebut.
Kelompok serat nanas Riyadi yang terdiri atas empat anggota akan menerima satu unit dekotikator, dan kelompok serat nanas Sejahtera yang terdiri atas enam anggota akan menerima dua unit mesin.