Indonesia masih menghadapi persoalan sampah yang kompleks. Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) 2024, timbulan sampah mencapai lebih dari 37 juta ton per tahun, namun baru 33% yang berhasil dikelola. Di Bali, timbulan sampah tahun 2024 mencapai 1,2 juta ton, dengan Kota Denpasar sebagai penyumbang terbesar.
Kondisi ini menegaskan urgensi kolaborasi lintas sektor untuk memperbaiki sistem pengelolaan sampah dari hulu hingga hilir.
Baca Juga:
Model GRADASI Indonesia Dipuji Dunia, MARTABAT Prabowo-Gibran: Ini Lompatan Besar Pengelolaan Sampah Nasional
Kolaborasi Lintas Sektor Bersama Bluebird Group dan Rekosistem
Di tingkat nasional, Bluebird Group terus memperkuat komitmen keberlanjutannya melalui pengoperasian kendaraan listrik dan CNG, pemasangan solar panel di sejumlah pool, penyediaan fasilitas EV charging, serta kebijakan pengurangan plastik sekali pakai. Fondasi ini diperkuat secara lokal oleh Bluebird Group Bali melalui berbagai inisiatif lingkungan yang dekat dengan kebutuhan masyarakat setempat.
“Sebagai unit operasional, Bluebird Group Bali menjadikan keberlanjutan sebagai fondasi kerja kami. Kami telah mengoperasikan lebih dari 50 kendaraan listrik, menyediakan EV charging station, memanfaatkan solar panel untuk efisiensi energi, serta menerapkan kebijakan zero single-use plastic. Karena itu, kehadiran #bluBuatBaik Waste Station Bali sangat selaras dengan perjalanan kami dalam menghadirkan solusi pengelolaan sampah yang lebih bertanggung jawab dan mudah diakses masyarakat,” ujar Panca Wiadnyana, General Manager Bluebird Group Bali & Lombok.
Baca Juga:
KemenPPPA Gandeng 11 Penggiat Lingkungan Sosialisasikan Sampah Jadi Bernilai Ekonomi
Lebih lanjut, sebagai mitra pengelola sampah, Rekosistem memastikan bahwa setiap limbah yang disetor masyarakat diolah hingga tuntas melalui sistem pelacakan dan pemrosesan yang terintegrasi.
“Model kolaboratif seperti ini menunjukkan bahwa ekonomi sirkular hanya bisa berjalan jika setiap pihak membawa perannya masing-masing. Kemitraan ini menjadi langkah penting untuk menumbuhkan kebiasaan #PilahKemasSetor secara konsisten. Kami bangga menjadi bagian dari inisiatif yang bertujuan meningkatkan tingkat pemulihan sampah, terutama untuk material anorganik yang menjadi fokus pengolahan program kolaborasi ini,” ujar Angga Adhitya Fritz Aradhana, Senior VP of Business Growth & Partnership Rekosistem.
Hadirnya #bluBuatBaik Waste Station Bali semakin menegaskan bahwa isu lingkungan tidak dapat ditangani oleh satu sektor saja. Perpaduan kemampuan logistik transportasi, teknologi pengelolaan sampah, layanan digital banking, serta sentuhan kreatif dari seniman lokal menghadirkan solusi konkret yang menjangkau publik lebih luas.