WahanaNews.co | Tren kendaraan listrik kian meningkat sejak tahun 2022. Faktanya, mobil listrik mulai kerap terlihat wara wiri di jalan raya.
Melansir detikoto, ternyata para pengguna mobil listrik hanya menjadikan kendaraan listriknya sebagai mobil kedua.
Baca Juga:
Wamendag Roro Serahkan 50 Timbangan di Pasar Pandu Banjarmasin
Sementara buat mobil harian atau mobil pertamanya, mereka masih menggunakan mobil konvensional.
Sebagai informasi, sepanjang tahun 2022, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) telah mendistribusikan lebih dari 10.000 unit mobil listrik. Angka itu naik hingga 10 kali lipat, sebab pada 2021 jualan mobil listrik di Indonesia hanya tembus 1.000-an unit.
Lahirnya banyak produk mobil listrik buatan lokal Indonesia seperti Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air ev, bisa menarik minat konsumen Indonesia. Selain itu, penguasa market, Toyota, pun sudah terjun ke dunia elektrifikasi dengan memperkenalkan SUV listrik bZ4X dan merilis Innova Zenix Hybrid.
Baca Juga:
Mudahkan Pelanggan Bayar Listrik, PLN Mobile Jalin Kolaborasi dengan MotionPay
Meski modelnya makin ramai, penggunanya makin banyak, mobil listrik belum dijadikan pilihan utama para pemiliknya. Menurut Marketing Director dan Corporate Planning & Communication Director Astra Daihatsu Motor (ADM), Sri Agung Handayani, kebanyakan konsumen menjadikan mobil listrik sebagai pilihan kedua atau ketiga.
"Demand (permintaan) yang sekarang ini, apakah permintaan real basic demand atau trendsetter demand? Itu sedang kita pelajari betul-betul," kata Agung di Jakarta belum lama ini.
"Saat ini, karena the pure market itu start-nya baru di Q4, itu ternyata tidak datang first buyer di sana, kita belum bisa analisa lebih panjang, jadi masih studi. Karena yang Q4 (penjualan mobil listrik) naik juga karena datangnya dari second buyer, yang artinya mobil listrik ini dijadikan mobil kesekian baginya, bukan first buyer," sambung dia.