Perencana keuangan dari Advisor Alliance Group Dandy menyatakan salah satu indikator penting yang perlu diperhatikan adalah risk based capital atau RBC.
RBC merupakan indikator kesehatan keuangan perusahaan asuransi yang mengukur kecukupan modal terhadap risiko yang ditanggung, termasuk klaim, investasi, dan kewajiban lainnya.
Baca Juga:
Soal Mobil Berisi Uang Rp4,6 Miliar Terbakar di Polman, Purbaya Singgung Soal Ansuransi
Di Indonesia, OJK menetapkan batas minimal RBC sebesar 120 persen yang berarti perusahaan wajib memiliki modal 20 persen lebih besar dari total risikonya.
Semakin tinggi nilai RBC, maka semakin sehat kondisi keuangan perusahaan dan semakin aman bagi nasabah.
"Contoh kalau ada RBC perusahaan asuransi 600 persen maka perusahaan tersebut akan bisa membayarkan total klaim seluruh nasabah ketika semua nasabah klaim di saat bersamaan sebanyak enam kali jumlah klaim yang harus dia bayarkan," kata Dandy.
Baca Juga:
Konsolidasi Besar, dari 15 Asuransi BUMN Hanya 3 yang Akan Bertahan
Meski demikian, Dandy mengingatkan nilai RBC perlu dilihat secara menyeluruh karena ada perusahaan dengan RBC tinggi akibat jumlah polis yang masih terbatas.
Perencana keuangan dan Founder Rekadana Rina Dewi Lina menyarankan masyarakat memilih asuransi dengan RBC di atas 250 persen.
"Asuransi jiwa dibeli untuk melindungi keluarga dari kerugian finansial akibat kematian dini, cacat, atau penyakit kritis yang bisa menyebabkan kebangkrutan keluarga, oleh karena itu jangan asal menentukan," ujar Rina.