Ia menilai, peningkatan ekspor tersebut dimungkinkan setelah
implementasi Indonesia—United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUAE—CEPA).
“Peningkatan ekspor nonmigas Indonesia ke PEA ini terjadi pasca implementasi IUAE-CEPA pada 1 September 2023. Beberapa produk ekspor nonmigas Indonesia ke PEA yang meningkat di November 2023 di antaranya lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15), mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85), kertas, karton dan barang daripadanya (HS 48), serta kendaraan dan bagiannya (HS 87),” kata Mendag.
Baca Juga:
Kebijakan Proteksionisme Trump Berpotensi Pukul Ekspor Indonesia
Ditinjau dari kawasannya, pelemahan ekspor terbesar terjadi ke beberapa kawasan seperti Asia Barat yang turun 66,45 persen, Eropa Selatan turun 32,76 persen, dan Eropa Utara turun 32,69 persen MoM.
Di sisi lain, pertumbuhan ekspor tertinggi terjadi ke beberapa kawasan seperti Afrika Utara yang naik 58,42 persen, Amerika Tengah naik 48,64 persen, dan Eropa Barat naik 23,35 persen MoM.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia selama Januari-November 2023 sebesar USD 236,41 miliar, turun 11,83 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (YoY). Penurunan nilai ekspor kumulatif tersebut disebabkan melemahnya ekspor nonmigas sebesar 12,47 persen dan menurunnya ekspor migas sebesar 0,67 persen YoY.
Baca Juga:
Mendag Budi Lepas Kontainer ke-400.000 Produk Makanan Olahan ke 15 Negara
[Redaktur: Tumpal Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.