WahanaNew.co | Guna mempercepat swasembada pangan berkelanjutan, berbagai inovasi budidaya padi terus digencarkan. Salah satu bentuk inovasi yang dikembangkan adalah budidaya padi salibu.
Apa itu budidaya padi salibu? Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, ini penjelasan selengkapnya.
Baca Juga:
Targetkan Panen Raya, Bupati Nias Barat Bagikan Puluhan Ton Benih Padi dan Jagung kepada Kelompok Tani
Mengenal budidaya padi salibu
Budidaya padi salibu adalah teknologi budidaya ratun yang artinya tunggul setelah panen tanaman utama dengan tinggi kurang lebih 25 cm, dipelihara 7 sampai 10 hari atau dibiarkan sampai keluar tunas baru.
Keuntungan dari teknik budidaya ini yaitu hemat tenaga kerja, waktu, dan biaya. Hal tersebut dikarenakan tidak perlu pengolahan lahan dan penanaman ulang serta bisa mengurangi kebiasaan petani membakar jerami.
Baca Juga:
Ilmuwan China Ciptakan Padi Bernutrisi Unik untuk Jaga Kesehatan Jantung
Tak hanya itu, cara menanam padi salibu juga bisa meningkatkan produktivitas padi. Hal ini bisa meningkatkan indeks panen mencapai 2 sampai 3 kali dalam satu tahun.
Jumlah anakan yang dihasilkan dari teknik budidaya padi ini juga lebih banyak dan seragam. Penggunaan varietas unggul akan membuat hasil panen semakin maksimal.
Varietas padi yang dapat ditanam dengan sistem salibu