WahanaNews.co | Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan minta Australia menambah 60 ribu ton ekspor lithium ke Indonesia.
Menurut Luhut, Australia mengakui hilirisasi ala Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat bagus.
Baca Juga:
China Serukan Reformasi Kuota IMF
Pujian itu membawa Australia sepakat mengekspor 60 ribu ton lithium untuk diproses di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).
"Tapi saya bilang boleh enggak kita tambah lagi 60 ribu ton lagi. Nah, di mana mereka ikut-ikuti participation di dalam project itu. Jadi, sehingga kami lakukan jointly dan mereka setuju dengan itu. Saya kira belum pernah kejadian semacam ini," kata Luhut dalam akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan, Jumat (07/07/23).
Luhut menyebut meski banyak keraguan soal hilirisasi, program kuncian Jokowi ini mendapatkan apresiasi dan pujian banyak negara.
Baca Juga:
Uni Emirat Arab Keluar dari 'Daftar Abu-abu' FATF Setelah Reformasi Sukses
Ia menegaskan hilirisasi bisa membawa Indonesia naik kelas ke high income country.
Oleh karena itu, ia menekankan kepada generasi muda untuk berani melawan gencatan dari negara lain. Sang menteri serba bisa itu meminta jangan mau Indonesia didikte negara maju.
"Jadi kalian harus berani juga mengatakan 'Hey ini Indonesia baru, Indonesia maju'. Karena kita harus kompak itu semua, jadi jangan boleh kita diatur-atur negara lain," tegas Luhut.
"Sepanjang itu sama-sama punya kepentingan, Indonesia juga pengin jadi negara maju, emang kamu saja yang pengin jadi negara maju?" imbuhnya.
Sebelumnya, Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/ IMF) meminta RI mengkaji ulang larangan ekspor bijih nikel dan komoditas mentah lainnya.
Jegalan hilirisasi tak hanya datang dari IMF. Bahkan, pemerintah pernah digugat Uni Eropa ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Uni Eropa memprotes kebijakan Jokowi menyetop ekspor bahan mentah tersebut. WTO pun memutuskan Indonesia kalah dalam gugatan itu.[sdy]