Pertama, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BBRI yang ditutup menguat 1,65 persen ke posisi 4.920 pada pekan lalu. Oktavianus memproyeksi emiten bank pelat merah itu dapat menyentuh level 5.250 pada pekan ini.
Kedua, saham PT Astra International Tbk atau ASII yang menguat 1,91 persen ke posisi 4.800 pekan lalu. Oktavianus memproyeksi ASII dapat menyentuh posisi 5.100 pekan ini.
Baca Juga:
Livin' by Mandiri Integrasikan Mobile Banking dan Investasi Saham dalam Satu Aplikasi
Ketiga, Oktavianus merekomendasikan saham PT Timah Tbk atau TINS yang ditutup menguat 3,17 persen ke posisi 975 pekan lalu. Ia memproyeksi TINS dapat menyentuh posisi 1.100 pekan ini.
Sementara itu, Pelatih investasi saham dan derivatif sekaligus CEO Akela Trading System Hary Suwanda memproyeksi IHSG bergerak di rentang support 7.266 dan resistance 7.396 pekan ini.
Menurutnya, pergerakan indeks saham bakal ditopang oleh penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Di satu sisi, investor juga bakal tetap mencermati keputusan The Fed terkait kebijakan suku bunga acuan. Namun, ia menilai The Fed tidak akan mengerek suku bunga acuan.
Baca Juga:
Ponakan Luhut Panjaitan, Pandu Sjahrir Bakal Akuisisi 10,67% Saham NET TV
"Data inflasi CPI yang dirilis pada pertengahan Mei lalu, ternyata menunjukkan adanya penurunan inflasi Amerika dan ini memberikan angin segar bagi dunia investasi, termasuk di Bursa Efek Indonesia," jelas Hary.
Lebih lanjut, Hary menuturkan koreksi yang terjadi sejak pertengahan Maret hingga pertengahan Mei lalu mengakibatkan beberapa emiten besar khususnya Perbankan mengalami koreksi tajam, sehingga kini valuasinya menjadi sangat atraktif.
Ini memberikan kesempatan bagi investor yang bertujuan untuk mengoleksi saham-saham tersebut untuk jangka panjang.