WahanaNews.co | Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendukung pengembangan program “Duta Ekspor” yang diinisiasi Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia.
Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan, program Duta Ekspor akan membantu para pemangku kepentingan ekspor mendapatkan akses pasar luar negeri. Selain itu, pelajar di luar negeri juga memiliki peran untuk membuka akses pasar.
Baca Juga:
Elektabilitas PAN Tetap Kokoh di Urutan Keenam Menurut Survei IPO Terbaru
Hal tersebut disampaikan Mendag Zulkifli Hasan saat menerima audiensi PPI Dunia yang berlangsung pada Senin (5/6) di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta.
“Saya bersama Kemendag akan mendukung program Duta Ekspor karena kegiatan-kegiatan ini sejalan dengan upaya peningkatan ekspor Indonesia,” kata Mendag Zulkifli Hasan.
Program Duta Ekspor bertujuan mengintegrasikan diaspora Indonesia dengan eksportir Indonesia untuk membuka akses pasar produk Indonesia di negara-negara PPI berada. Selain itu, program ini sekaligus memberikan kesempatan bagi pelajar Indonesia di luar negeri untuk menjadi eksportir.
Baca Juga:
K.H. Asep Syaifuddin: Zulhas Tidak Mungkin Menistakan Agama, Kata Ketua Pergunu
“Program Duta Ekspor bermanfaat bagi perdagangan Indonesia. Program ini akan mendorong peningkatan peluang ekspor Indonesia ke berbagai negara melalui sinergisitas anggota PPI dengan diaspora Indonesia di luar negeri. Pelajar Indonesia anggota PPI juga dapat menjadi intelijen pasar yang memiliki informasi teknis terkait peluang produk-produk Indonesia di berbagai negara,” tutur
Mendag Zulkifli Hasan.
PPI merupakan organisasi yang beranggotakan para pelajar dari Indonesia yang sedang belajar di luar negara Indonesia. Anggota PPI adalah para pelajar warga negara Indonesia yang sedang menuntut ilmu dalam berbagai strata pendidikan/universitas (S1, S2, S3, Post Doktoral) yang tersebar di 62 negara dan beranggotakan lebih dari 80 ribu pelajar.
Salah satu PPI yang secara aktif menggiatkan Program Duta Ekspor di kalangan anggotanya adalah PPI Auckland. Dalam implementasi program ini di wilayah kerjanya, PPI Auckland tengah mempersiapkan pembukaan gerai produk Indonesia di Auckland, berkolaborasi dengan Xcellerate (importir produk Indonesia).
Selain itu, PPI Auckland akan bekerja sama menggelar seminar web bersama Executive Director BiosecurityNZ Debbie Teale untuk memberikan informasi mengenai persyaratan teknis untuk produk yang bisa dimasukkan ke Selandia Baru.
Dalam meningkatkan awareness anggotanya terhadap program ini, PPI Auckland juga giat mengkampanyekan narasi dengan tagar #PelajarPengusahaNZ. Harapannya untuk meningkatkan minat para pelajar memahami dunia ekspor lebih dalam.
Sejumlah kegiatan yang telah dilakukan seperti pelatihan “How to be Exporter & Marketing Agent” bersama Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP) Kemendag; pemberian gratis ongkos kirim DiskopUKM DIY dan Atase Perdagangan/Indonesian Trade Promotion Center, yaitu memfasilitasi pengiriman produk usaha kecil dan menengah (UKM) Yogyakarta ke tigakota di Selandia Baru yaitu Christchurch, Dunedin, dan Invercargill.
Produk yang dikirim antara lain cokelat, pernak pernik, minuman jahe, dan bumbu; serta diskusi ekspor secara hibrida dengan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga. Diskusi tersebut membahas peran penting pelajar sebagai agen Indonesia yang mengetahui secara langsung kondisi pasar tujuan ekspor.[jp/jup]