"Pemerintah melakukan diplomasi agar hambatan perdagangan bisa diselesaikan dengan baik tapi dengan cara yang setara, tidak direndahkan. Misalnya dengan Uni Eropa, kita harus bernegosiasi karena mereka sangat ketat. Oleh karena itu, pemerintah melakukan diplomasi perjanjian dagang ke berbagai negara termasuk, Uni Eropa, mudah-mudahan selesai Oktober ini," terang Mendag.
Selain itu, langkah selanjutnya adalah memperluas ekspor ke pasar nontradisional, selain mempertahankan pasar tradisional.
Baca Juga:
Mendag Budi Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang
"Indonesia jangan hanya bergantung dengan ekspor tujuan pasar
tradisional. Namun, harus memperluas pasar nontradisional. Kita harus mengerti perkembangan
terbaru pasar potensial, salah satunya ASEAN. Di ASEAN kita sudah mempunyai standar yang sama.
Oleh karena itu, ASEAN menjadi pasar yang sangat potensial. Selain itu, Asia selatan juga dikembangkan. Surplus terbesar salah satunya dari India. Pasar yang sangat besar. Begitu juga dengan pasar potensial di Timur Tengah dan Afrika," terang Mendag Zulkifli Hasan.
Mendag mengungkapkan, perdagangan dalam negeri perlu dibenahi dan diperbaiki. Salah
satunya dengan strategi empat pilar yaitu mempertemukan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan pelaku usaha besar, lokapasar (marketplace), serta perbankan dan lembaga pembiayaan ekspor.
[Redaktur: Tumpal Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.