WahanaNews.co | Untuk dapat
memanfaatkan peluang ekonomi yang terus berkembang, siswa sekolah harus diberi bekal ilmu pengetahuan di bidang kewirausahaan.
Diharapkan, dengan pengetahuan yang cukup, akan membuat mereka menjadi pelaku wirausaha yang sukses di kemudian hari.
Baca Juga:
Pertemuan Bilateral RI-Malaysia, Bahas Peningkatan Hubungan Dagang melalui Komite Gabungan
Hal itu disampaikan Mendag Zulkifli Hasan saat meresmikan Limau Bendi School (LBS) Store dan Kantin Sehat di Kompleks Sekolah Muhammadiyah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (1/8).
“Kemampuan kewirausahaan harus dipupuk sejak usia sekolah. Siswa sekolah harus diberi bekal ilmu pengetahuan di bidang wirausaha, dari praktik jual beli, investasi, hingga pemasaran,” ujar Mendag.
Mendag Zulkifli Hasan mengapresiasi pihak sekolah atas inisiatifnya melakukan kemitraan bersama Indogrosir dalam menghadirkan LBS Store. Nantinya, minimarket ini dapat menjadi ruang untuk para siswa belajar dan berlatih bidang wirausaha.
Baca Juga:
Mendag Busan Bersiap ke Malaysia Dampingi Presiden RI dalam Kunjungan Kenegaraan
"Kehadiran minimarket ini merupakan peluang edukasi yang sayang jika dilewatkan. Para siswa dapat berlatih secara langsung di lapangan untuk mengasah kemampuan kewirausahaan,” jelas Mendag.
Menurutnya, LBS Store merupakan contoh kemitraan antara grosir modern dengan warung milik sekolah. Dalam lingkup lebih luas, kemitraan ini juga membawa pengaruh baik pada perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Di LBS Store ini dapat ditemukan produk UMKM seperti keripik dan roti. Artinya, suplai produk dari Indogrosir bukan hanya dari perusahaan besar. Ini merupakan contoh kemitraan yang baik," ungkap Mendag.
Mendag menjelaskan, toko/warung tradisional merupakan wujud kekuatan ekonomi rakyat dan berdampak signifikan pada kesejahteraan. Berdasarkan data Eruromonitor, dari total 3,61 juta ritel di Indonesia, 3,57 juta di antaranya merupakan toko/warung tradisional.
"Warung punya peran strategis dalam mendorong konsumsi rumah tangga termasuk terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Jangan remehkan kekuatan warung," pungkas Mendag. [jp/jup]