Selanjutnya Rp 10 triliun di 2017, Rp 6 triliun di 2018, Rp 20 triliun di 2019, dan terakhir menjadi Rp 56 triliun di 2020.
Sri Mulyani menjelaskan, lonjakan di tahun 2015 terjadi karena revaluasi aset yang didominasi oleh PT PLN (Persero).
Baca Juga:
Kinerja Pendapatan Negara Tahun 2024 Masih Terkendali, Menkeu: Ada Kenaikan Dibanding Tahun 2023
Ditambah juga adanya penggabungan BUMN, dari 145 perusahaan di 2010 menjadi hanya 111 BUMN di 2020.
Menkeu Sri Mulyani mengungkapkan, nilai investasi pemerintah dalam kurun waktu tersebut mengalami pertumbuhan yang signifikan.
Dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 16,9 persen.
Baca Juga:
Hadiri Rakornas Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Tahun 2024, Menkeu: Awal Sinergi yang Baik
Selama kurun waktu tersebut, kontribusi penerimaan negara dari pajak adalah Rp 1.709 triliun.
Ditambah dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 422,4 triliun.
"PMN manfaat lainnya adalah dalam memperkuat struktur permodalan terutama BUMN yang melakukan penugasan pemerintah yang memiliki risiko tinggi," tuturnya. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.