WahanaNews.co, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki menekankan Indonesia perlu melahirkan lebih banyak entrepreneur dan mewujudkan ekonomi baru melalui pendekatan inkubasi berbasis inovasi dan teknologi untuk menghasilkan produk baru yang kompetitif.
"Di negara maju seperti Jepang dan Korsel, UMKM menjadi bagian dari ‘Supply Chain Industry’ atau rantai pasok industri," kata Menkop UKM, Teten Masduki, pada acara Kick-Off bjbPreneur, di Jakarta, Kamis (1/2).
Baca Juga:
Deputi Kemenkop UKM: Koperasi Berperan Penting Tingkatkan Kapasitas UMKM dan Taraf Hidup
Menteri Teten pun mengajak asosiasi-asosiasi dalam pengembangan UMKM mulai melirik penggunaan inovasi dan teknologi. Karena, untuk melahirkan entrepreneur baru, maka harus memiliki kompetensi inovasi dan teknologi.
"Ini yang kita harus bangun. Ini yang sedang kita pelajari di berbagai negara tentang startup. Dari situ saya punya catatan, kita tidak memiliki ekosistem yang cukup untuk mengembangkan startup berbasis inovasi dan teknologi. Kita belum memiliki itu, karena harus menghubungkan riset dari BRIN dan perguruan tinggi, serta pembiayaan," kata Menteri Teten.
Sebab, Menteri Teten menyebut, UMKM tidak mungkin ada lompatan teknologi kalau tidak tergabung dalam industri (rantai pasok). "Yang ideal, bagaimana UMKM sebagian besar harus menjadi bagian dari rantai pasok industri. Industri maju UMKM-nya juga ikut maju," kata Menkop UKM.
Baca Juga:
Kemenkop UKM Terus Dukung UMKM di Tengah Penurunan Daya Beli Masyarakat
Menurut Menkop UKM, Indonesia memiliki potensi menjadi negara maju dengan minimum pendapatan perkapita 13.000 dolar AS. Kalau tidak ada perubahan, tidak mungkin bisa mencapai pendapatan itu untuk menuju 2045. "Yang kita butuhkan adalah bagaimana kita ada lompatan untuk ke arah sana," kata Menteri Teten.
Oleh karena itu, Menkop UKM berharap muncul entrepreneur baru yang terdidik dari kampus. "Kita perlu pendekatan entrepreneur seperti ini, tidak bisa hanya pelatihan-pelatihan sepintas. Kita harus pilih telur yang bagus untuk dierami dan dibesarkan," kata Menteri Teten.
Dan untuk mengembangkan lembaga inkubator di kampus, Menkop UKM ingin agar hal ini ditekankan oleh kampus-kampus. "Survei kami menyebutkan 72 persen mahasiswa ingin menjadi entrepreneur. Ini sedang didiskusikan untuk dikembangkan bersama para rektor perguruan tinggi," kata Menteri Teten.