WAHANANEWS.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia mempertegas komitmennya dalam mendorong transisi menuju energi bersih lewat kerja sama strategis dengan PLN dan pihak swasta.
Bentuk konkret dari upaya ini terlihat dalam peluncuran delapan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang diresmikan Presiden Prabowo Subianto pada Sabtu (28/06/2025), di PLTP Ijen, Bondowoso, Jawa Timur.
Baca Juga:
Siap Hadir di Masyarakat, Yayasan Badega Garuda Sakti Komitmen Dukung Program Pemerintah
Peresmian tersebut merupakan bagian dari 55 proyek energi terbarukan yang tersebar di 15 provinsi.
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya alam secara bijak agar manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.
"Kita bersyukur bahwa kita memiliki sumber energi yang juga luar biasa, sumber-sumber energi yang terbarukan ada di kita, tinggal kita mengelola dengan baik," ujar Prabowo.
Baca Juga:
Puan Desak Evaluasi Total SPMB 2025, Soroti Sistem Zonasi dan Digitalisasi
Prabowo menyatakan bahwa transisi energi yang tengah dijalankan Indonesia tidak hanya berorientasi pada kemandirian energi nasional, tetapi juga pada efisiensi biaya, keberlanjutan lingkungan, dan kesejahteraan rakyat.
“Kita resmikan PLTP sebagai bukti bahwa Indonesia menuju kemandirian. Kita akan berdiri di atas kaki kita sendiri dan kita akan mampu memberi energi untuk seluruh rakyat Indonesia dalam keadaan yang efisien dan ekonomis,” ujar Prabowo.
Senada dengan itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa pengembangan EBT yang merata menjadi instrumen penting dalam memastikan keadilan energi bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Alhamdulillah hari ini, Bapak Presiden, tadi bersama-sama kami telah meresmikan proyek PLTP sebesar sekitar 120 megawatt (MW), tambah dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 25 MW, dan kemudian kita melakukan groundbreaking pada 5 proyek (PLTP) baru yang totalnya hampir kurang lebih sekitar 300 MW. Ini semua kita lakukan dalam rangka mendorong transisi energi, dan komitmen pemerintah Indonesia di bawah perintah Bapak Presiden Prabowo untuk terus kita galakkan energi baru terbarukan,” ujar Bahlil.
Ia juga menjelaskan bahwa proyek tersebut dapat mendorong pertumbuhan industri lokal dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) mencapai 40 persen serta menyerap lebih dari 9.500 tenaga kerja secara nasional.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa PLN mendukung penuh proyek ini sebagai upaya menuju Net Zero Emissions 2060 melalui pemanfaatan energi bersih yang andal dan berkelanjutan.
“Pada peresmian kali ini, terdapat tiga PLTP yang telah beroperasi, yakni PLTP Sorik Marapi Unit 5 (41,25 MW), PLTP Salak Binary (16,15 MW), dan PLTP Ijen Unit 1 (34,5 MW),” jelas Darmawan.
Sementara itu, lima proyek lainnya memasuki tahap groundbreaking, yaitu PLTP Muara Laboh Unit 2 (80 MW), PLTP Ulubelu Extension Gunung Tiga (55 MW), PLTP Wayang Windu Unit 3 (30 MW), PLTP Salak Unit 7 (40 MW), dan PLTP Patuha Unit 2 (55 MW).
Lebih lanjut, Darmawan menyampaikan bahwa pengembangan PLTP ini sejalan dengan visi Asta Cita Presiden untuk memperluas akses energi bersih ke seluruh pelosok Tanah Air.
"Transisi energi tidak cukup hanya dengan membangun pembangkit hijau. Yang paling penting adalah memastikan manfaatnya dirasakan oleh seluruh masyarakat. Inilah esensi keadilan energi. PLN hadir untuk menjembatani akses, agar seluruh warga negara dapat swasembada dan berdaulat atas energi mereka sendiri," pungkas Darmawan (Seremoadver).
[Redaktur: Ajat Sudrajat]