Bank Mandiri memproyeksi penyaluran kredit pada 2023 akan meningkat seiring dengan kondisi bisnis dan perekonomian yang terus tumbuh.
Bank Mandiri akan terus mengkaji serta memonitor kecukupan likuiditas dari waktu ke waktu secara prudent dan optimal.
Baca Juga:
Realisasi Penyaluran KUR Sultra Capai Rp3,27 Triliun per Oktober 2024
"Namun demikian, dalam mengeksekusi strategi pendanaan tersebut, Bank Mandiri akan mempertimbangkan berbagai aspek, antara lain opsi instrumen yang tersedia, timing yang tepat, serta kondisi pasar," ujar Bank Mandiri.
Sebagai gambaran, posisi likuiditas Bank Mandiri hingga November 2022 berada pada LDR (bank only)di level 81,16 persen.
Pada periode sama, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh sebesar 13,95 persen (YoY) menjadi Rp1.125 triliun dengan Kredit yang tumbuh 12,46 persen menjadi sebesar Rp920,43 triliun.
Baca Juga:
Jejak Sejarah: 10 Perusahaan Tertua di Indonesia yang Lahir Sebelum Kemerdekaan
Bank Indonesia sebelumnya memutuskan kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin menjadi 5,75 persen untuk periode Januari 2023. Keputusan ini diambil untuk menekan inflasi di dalam negeri.
"Kebijakan ini untuk memastikan inflasi inti tetap berada di kisaran 3 persen plus 1 persen dan inflasi IHK kembali ke sasaran 3 persen plus minus 1 persen di 2023," pungkas Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers virtual, Kamis (19/1).
Pada Desember lalu, BI juga menaikkan suku bunga sebesar 25 bps dari 5,25 persen menjadi 5,5 persen. [rgo]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.