Sedangkan daunnya, dimanfaatkan untuk campuran tembakau rokok. Selain itu daun kering talas beneng juga bisa dimanfaatkan untuk teh.
“Kami sekarang masih fokus pengembangan dan prioritas produksi dan pengelolahan daun. Sedangkan untuk batang dan pelepahnya akan menyusul, jika penanaman talas beneng sudah memenuhi target,” jelasnya.
Baca Juga:
BPS Kalsel: Ekspor Provinsi Capai 1 Miliar Dolar AS pada Januari 2024
Untuk daun talas beneng biasanya sebelum dipasarkan diolah dulu, dengan dirajang seperti rajangan tembakau lalu dikeringkan dengan bantuan cahaya matahari, sampai kadar air seminimal mungkin.
“Sehingga biasanya 10 kg daun basah dikeringkan hanya jadi 1 kg daun kering,” sebutnya.
Menurutnya, di Kabupaten Gianyar budidaya talas beneng baru mulai dikenal. Kendatipun demikian, pihaknya menargetkan penanaman 120 ribu pohon atau seluas 12 hingga14 ha di Gianyar, dengan jarak 1 meter kali 80 cm.
Baca Juga:
Kaltim Ekspor Nonmigas ke Negara ASEAN, Pendapatan 4,63 Miliar Dolar AS 2023
“Kalau sekarang baru ada sekitar 20 ribu atau sekitar 2 hingga 2,5 ha,” lanjutnya.
Sambungnya, talas beneng ditanam anakannya, yang diambil dari tunas yang tumbuh di umbi batang. Tunas itu diambil dengan memotong lalu disemai agar tumbuh umbi, akar dan daun sempurna baru ditanam.
“Dan talas beneng itu merupakan tumbuhan butuh tanaman pelindung. Karenanya bisa ditanam dengan sistem tumpang sari, misalnya di sela tanaman jeruk,” paparnya.