WAHANANEWS.CO, JAKARTA - Mahkamah Konstitusi (MK) telah memutuskan 58 perkara sengketa hasil Pilkada Serentak 2024 dalam persidangan dismissal sesi I yang digelar di ruang sidang Gedung MK, Jakarta Pusat, Selasa (4/2/2025). Dari jumlah tersebut, hanya 6 perkara yang berlanjut ke tahap berikutnya, sementara 52 perkara dinyatakan gugur.
"Kita baru saja menyelesaikan pembacaan putusan atau ketetapan di sesi pertama, yang jumlahnya itu 58 putusan dan ketetapan. Jadi kalau kita rinci, tadi sudah dibacakan seluruhnya. Ada 52 perkara itu yang tidak dilanjutkan ke tahapan berikutnya," kata Kabiro Humas dan Protokol MK, Pan Mohammad Faiz kepada wartawan di Gedung MK.
Baca Juga:
Putusan Pilkada yang Masih Berproses Akan Dibacakan MK pada 24 Februari
"Kalau dirinci, itu ada 9 permohonan yang ditarik yang tadi sudah dikeluarkan ketetapan. Ada 8 permohonan yang dinyatakan gugur, 1 permohonan itu tidak berwenang dan 34 permohonan tidak diterima, sementara yang 6 perkara akan dilanjutkan ke tahapan berikutnya," sambungnya.
Enam perkara yang melanjutkan ke tahapan berikutnya di antaranya Kota Tasikmalaya, Kabupaten Magetan, Kabupaten Pesawaran, Kabupaten Mimika. Lalu ada Kota Banjarbaru dan Kabupaten Aceh Timur.
Selanjutnya persidangan pembuktian akan mendengarkan keterangan saksi dan ahli. Sidang tersebut dijadwalkan pada 7-17 Februari 2025.
Baca Juga:
KPU Sulut Tetapkan YSK-VM Sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut 2025
"Kalau ini adalah PHPU kabupaten-kota, jumlah saksi atau ahli untuk tiap-tiap perkara dan tiap pihak itu maksimal 4 orang," tambahnya.
Faiz menegaskan pengajuan daftar saksi ataupun ahli, paling lambat dilakukan satu hari kerja sebelum persidangan. Saksi ataupun ahli pun diminta untuk melampirkan keterangan tertulis tentang apa yang akan disampaikan nanti dalam persidangan.
"Kalau ahli ada tambahan, harus menyerahkan CV dan juga surat izin, jika misalnya dari instansi atau dari kampus, maka perlu ada izinnya. Nah itu adalah perbedaan untuk saksi dan ahli. Sebagai tambahan, saksi nanti hanya bisa didengar keterangan, apa yang dilihat, diketahui secara langsung, tidak bisa memberikan pendapat atau opini, ini berbeda dengan ahli," tuturnya.
Berikut rincian 6 perkara yang dilanjutkan pada sesi I:
1. Perkara 132/PHPU.BUP-XXIII/2025 Bupati Tasikmalaya
2. Perkara 30/PHPU.BUP-XXIII/2025 Bupati Magetan
3. Perkara 20/PHPU.BUP-XXIII/2025 Bupati Pesawaran
4. Perkara 272/PHPU.BUP-XXIII/2025 Bupati Mimika
5. Perkara 05/PHPU.WAKO-XXIII/2025 Walikota Banjarbaru
6. Perkara 44/PHPU.BUP-XXIII/2025 Bupati Aceh Timur
Sementara 52 perkara yang tidak dilanjutkan pada sesi I:
1. Perkara 35/PHPU.BUP-XXIII/2025 Bupati Toraja Utara
2. Perkara 23/PHPU.WAKO-XXIII/2025 Walikota Tomohon
3. Perkara 21/PHPU.BUP-XXIII/2025 Bupati Kuantan Singingi
4. Perkara 39/PHPU.BUP-XXIII/2025 Bupati Mesuji
5. Perkara 15/PHPU.WAKO-XXIII/2025 Walikota Langsa
6. Perkara 08/PHPU.WAKO-XXIII/2025 Walikota Lhokseumawe
7. Perkara 179/PHPU.BUP-XXIII/2025 Bupati Bogor
8. Perkara 13/PHPU.WAKO-XXIII/2025 Walikota Padang Panjang
9. Perkara 45/PHPU.BUP-XXIII/2025 Bupati Ponorogo
10. Perkara 48/PHPU.BUP-XXIII/2025 Bupati Tulang Bawang
11. Perkara 89/PHPU.WAKO-XXIII/2025 Walikota Dumai
12. Perkara 40/PHPU.WAKO-XXIII/2025 Walikota Gorontalo
13. Perkara 46/PHPU.BUP-XXIII/2025 Bupati Bolaang Mongondow
14. Perkara 74/PHPU.WAKO-XXIII/2025 Walikota Pagar Alam
15. Perkara 03/PHPU.BUP-XXIII/2025 Bupati Empat Lawang
16. Perkara 98/PHPU.BUP-XXIII/2025 Bupati Belitung Timur
17. Perkara 114/PHPU.BUP-XXIII/2025 Bupati Tapanuli Utara
18. Perkara 119/PHPU.BUP-XXIII/2025 Bupati Banyuwangi
19. Perkara 88/PHPU.WAKO-XXIII/2025 Walikota Pagar Alam
20. Perkara 79/PHPU.BUP-XXIII/2025 Bupati Takalar
21. Perkara 91/PHPU.BUP-XXIII/2025 Bupati Nias Utara
22. Perkara 19/PHPU.BUP-XXIII/2025 Bupati Pulau Morotai
23. Perkara 69/PHPU.BUP-XXIII/2025 Bupati Pulau Morotai
24. Perkara 139/PHPU.BUP-XXIII/2025 Bupati Muaro Jambi
25. Perkara 148/PHPU.BUP-XXIII/2025 Bupati Raja Ampat
26. Perkara 92/PHPU.BUP-XXIII/2025 Bupati Minahasa
27. Perkara 95/PHPU.WAKO-XXIII/2025 Walikota Pekanbaru
28. Perkara 172/PHPU.BUP-XXIII/2025 Bupati Raja Ampat
29. Perkara 208/PHPU.BUP-XXIII/2025 Bupati Sorong Selatan
30. Perkara 247/PHPU.GUB-XXIII/2025 Gubernur Sumatera Utara
31. Perkara 151/PHPU.BUP-XXIII/2025 Bupati Tapanuli Tengah
32. Perkara 152/PHPU.BUP-XXIII/2025 Bupati Deli Serdang
33. Perkara 167/PHPU.WAKO-XXIII/2025 Walikota Binjai
34. Perkara 220/PHPU.WAKO-XXIII/2025 Walikota Medan
35. Perkara 187/PHPU.BUP-XXIII/2025 Bupati Cirebon
36. Perkara 10/PHPU.BUP-XXIII/2025 Bupati Pangandaran
37. Perkara 22/PHPU.BUP-XXIII/2025 Bupati Klaten
38. Perkara 50/PHPU.WAKO-XXIII/2025 Walikota Sawahlunto
39. Perkara 186/PHPU.BUP-XXIII/2025 Bupati Kapuas
40. Perkara 199/PHPU.WAKO-XXIII/2025 Walikota Semarang
41. Perkara 204/PHPU.WAKO-XXIII/2025 Walikota Probolinggo
42. Perkara 261/PHPU.GUB-XXIII/2025 Gubernur Sulawesi Utara
43. Perkara 263/PHPU.GUB-XXIII/2025 Gubernur Jawa Tengah
44. Perkara 271/PHPU.BUP-XXIII/2025 Bupati Kepulauan Yapen
45. Perkara 205/PHPU.GUB-XXIII/2025 Gubernur Papua Selatan
46. Perkara 116/PHPU.BUP-XXIII/2025 Bupati Lingga
47. Perkara 142/PHPU.BUP-XXIII/2025 Bupati Tambrauw
48. Perkara 240/PHPU.BUP-XXIII/2025 Bupati Mamuju Tengah
49. Perkara 287/PHPU.BUP-XXIII/2025 Bupati Puncak
50. Perkara 307/PHPU.BUP-XXIII/2025 Bupati Intan Jaya
51. Perkara 66/PHPU.WAKO-XXIII/2025 Walikota Solok
52. Perkara 280/PHPU.BUP-XXIII/2025 Kabupaten Puncak.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]