Bayu menyampaikan, pada hari kedua pameran, KBRI Berlin menyaksikan penandatanganan kontrak dagang oleh perusahaan Indonesia Art Classic untuk produk lampu hias.
Selain itu, beberapa perusahaan lainnya di luar Paviliun Indonesia yang mendapat potensi transaksi dagang, yaitu PT Inspira Furnexindo untuk produk wooden cutting board, dan CV Nuansa Kayu Bekas untuk produk outdoor wooden furniture, dengan total keseluruhan transaksi sebesar Rp6,6 miliar.
Baca Juga:
Kasus Magang Palsu Jerman, Guru Besar di Jambi Dapat Cuan Rp48 Juta
"Yang lebih menggembirakan, seluruh peserta Paviliun Indonesia memamerkan produk kerajinan dan dekorasi rumah dari kayu olahan telah memiliki sertifikat Forest Law Enforcement, Governance and Trade (FLEGT) Indonesian Legal Wood," kata Bayu.
Bayu menambahkan, mayoritas peserta juga memanfaatkan Ambiente untuk memperkuat jejaring dengan mitra lama, khususnya setelah 2 tahun penundaan Ambiente akibat pandemi.
"Peserta memanfaatkan pameran sebagai ajang jejaring awal jelang Indonesia International Furniture Expo (IFEX) yang akan digelar 9-12 Maret 2023 di Jakarta," pungkasnya. [JP]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.