Selain memperkuat cadangan energi, pendekatan ini dinilai efisien karena memanfaatkan infrastruktur eksisting.
Pemerintah menargetkan kontribusi sumur tua dan rakyat bisa terus meningkat dan menjadi pilar penting dalam pencapaian target produksi nasional sebesar satu juta barel per hari.
Baca Juga:
Dukung Pertumbuhan Ekonomi, PLN Siap Sinergi Data dan Kebijakan Energi dengan Lemhannas
"Setelah saya mengecek, satu sumur masyarakat itu bisa mendapatkan tiga barel sampai dengan lima barel," ujar Bahlil.
Ia menambahkan, satu barel setara dengan 159 liter, sehingga tiga barel menghasilkan hampir 500 liter minyak.
Dengan harga minyak mentah Indonesia (ICP) sebesar 70 dolar AS per barel dan asumsi porsi bagi hasil 70 persen, maka satu barel menghasilkan sekitar 49 dolar AS.
Baca Juga:
Dukung Swasembada Energi, PLN Gandeng Mitra Migas Nasional dan Internasional
Artinya, dalam sehari satu sumur rakyat dapat menghasilkan sekitar 150 dolar AS atau lebih dari Rp2 juta.
Lebih dari sekadar kontribusi produksi, kehadiran skema pengelolaan sumur tua juga memberikan efek langsung pada perekonomian masyarakat lokal.
"Satu sumur tenaga kerjanya itu bisa 10 orang. Jadi ini menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat. Terus pendapatan masyarakat perputaran ekonominya ada," tegas Bahlil.