Pameran ini memperlihatkan semakin besarnya minat generasi muda dalam menciptakan inovasi produk kecantikan.
Kehadiran berbagai merek lokal baru, termasuk produk yang menyasar segmen laki-laki, menunjukkan bahwa pasar industri kecantikan di Indonesia semakin luas dan memiliki potensi pertumbuhan yang sangat besar di masa mendatang.
Baca Juga:
Jaga Daya Beli Konsumen, ALPERKLINAS Harap Pemerintah Tetap Berikan Diskon Listrik Tahun 2026
Di sisi lain, data perekonomian juga memperkuat optimisme terhadap sektor ini. Konsumsi masyarakat pada kelompok pakaian, alas kaki, dan jasa perawatan diri menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2025.
Sektor tersebut tercatat naik dari 2,91% pada kuartal II menjadi 4,21% pada kuartal III-2025. Angka itu mencerminkan meningkatnya minat masyarakat terhadap produk sandang dan layanan perawatan diri.
Industri kosmetik nasional juga terus mencatatkan kinerja positif. Sepanjang 2025, nilai pasar kosmetik di Indonesia mencapai sekitar Rp35,6 triliun dan diprediksi tumbuh rata-rata 4,73% setiap tahun.
Baca Juga:
Kurangi Beban Konsumen Saat Daya Beli Lemah, ALPERKLINAS Dorong Pemerintah Beri Diskon Listrik Satu Tahun
Segmen perawatan diri, skincare, dan makeup menjadi kontributor terbesar, seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kualitas, keamanan, dan kebutuhan perawatan tubuh.
Pertumbuhan pesat ini juga tidak lepas dari peran wirausaha muda yang memanfaatkan media sosial sebagai sarana utama membangun merek dan mempromosikan produk.
Menko Airlangga menilai fenomena ini menjadi energi baru yang mendorong lahirnya banyak start-up dan merek lokal yang memperkuat struktur industri kecantikan nasional.