Bagi Warsito, jika porang digadang-gadang menjadi cadangan pangan nasional dan internasional, maka pemerintah harus mengupayakan nilai jual porang kembali tinggi.
Warsito mengungkapkan saat ini keran ekspor porang di China mulai dibuka kembali. Namun harga porang tak kunjung membaik seperti tahun-tahun sebelumnya.
Baca Juga:
KemenKopUKM Dukung UMKM Kuliner Inovatif Olah Porang Jadi Produk Bernilai Ekonomi Tinggi
“Sebenarnya keran ekspor sudah terbuka. Namun masih lambat (kenaikkan harganya),” jelas Warsito.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, Sodik Heri Purnomo menyatakan terkait keluhan petani, Dinas Pertanian sudah bertemu dengan Komisi IV DPR RI.
Dari pertemuan itu, diharapkan Komisi IV DPR RI dapat mengkomunikasikan dengan Menteri Perdagangan agar harga porang kembali normal.
Baca Juga:
Pemerintah Jawa Tengah Salurkan CPPD: 1.000 Warga Karanganyar Dibantu
Sodik juga mengaku sudah menyampaikan persoalan petani dengan pinjaman KUR ke Komisi IV DPR RI. Komisi IV DPR RI mengkomunikasikan dengan jajaran Direksi Bank Pemerintah yang meminjamkan KUR ke petani porang seperti BNI dan BRI.
“Harapannya bank pemerintah dapat memberikan keringanan bagi petani porang untuk pengembalian pinjaman,” kata Sodik.
Sodik mengatakan saat bertemu dengan Komisi IV DPR RI, beberapa perwakilan petani porang juga ikut serta. Mereka juga menitipkan surat ke Kementan. Sodik berharap ke depan pemerintah pusat banyak mengedukasi petani porang agar tak mengandalkan panen bahan mentah porang berupa umbi saja. Namun petani ke depan dapat mengolah porang menjadi bahan makanan yang siap jual didalam negeri.