“Ekspor sejak tahun lalu ditutup. Hari ini mulai dibuka sehingga mudah-mudahan harga semakin normal,” ujar pria yang akrab disapa Kaji Mbing. Dengan demikian, para petani porang di Kabupaten Madiun tetap bersemangat menanam porang kembali saat harga mulai membaik.
Menurut Kaji Mbing, pemerintah dari tingkat kabupaten hingga provinisi sudah maksimal berupaya agar keran ekspor kembali dibuka kembali. Kendati sudah dibuka, Kaji Mbing mengingatkan terkait protokol keamanan pangan, kesehatan pangan dan keterangan asal muasal porang.
Baca Juga:
KemenKopUKM Dukung UMKM Kuliner Inovatif Olah Porang Jadi Produk Bernilai Ekonomi Tinggi
“Ada banyak protokol yang harus dimulai semuanya. Mulai dari hulu sampai hilirnya. Artinya petani sampai ujungnya nanti harus bersama-sama mulai petani, pabrikan dan kemasan semuanya harus baik. Jangan ada pelanggaran. Karena sanksinya cukup lama ditahan ekspornya bisa lima tahun. Makanya jaga bersama-sama,” jelas Kaji Mbing.
Kaji Mbing menyatakan Pemkab Madiun akan terus memantau sehingga harga porang bergerak naik. Ia optimistis eskpor porang yang dibuka kembali di China akan berdampak naiknya harga porang kembali normal.
“Kami akan kawal dan pantau terus bagaimana pergerakan harga ini naik. Logisnya ketika ekspor di China dibuka maka kebutuhan porang di China akan tersalurkan. Jadi hukum pasar antara penawaran dan permintaan pasti akan berlaku. Secara otomatis harga akan kembali naik meski berlahan,” kata Kaji Mbing. [tum]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.