Menurut Doddy, saat ini bisnis data center berkembang pesat di Indonesia, khususnya di Jakarta. Meningkatnya penggunaan aplikasi berbasis online, berkembangnya bisnis berbasis digital, membuat Jakarta menjadi tempat yang prospektif untuk melakukan bisnis data center.
Proyeksi tahun 2022 ada penambahan pemasangan listrik baru untuk data center dengan daya total sebesar 300 Mega Volt Ampere (MVA) dan akan terus bertambah.
Baca Juga:
PLN Operasikan SPKLU Khusus Angkot Listrik di Kota Bogor
Keunggulan ketersediaan jaringan fiber optic dan keandalan pasokan listrik menjadikan Jakarta wilayah yang siap mendukung pertumbuhan bisnis data center.
"Secara pasokan daya kami siap, karena daya mampu pasokan listrik di Jakarta sekitar 8.000 Megawatt sedangkan beban puncak tertinggi yang pernah dicapai yaitu 5.300 Megawatt, artinya masih ada cadangan daya 2.700 Megawatt," ungkap Doddy.
Doddy menambahkan, PLN juga menyediakan listrik premium dengan keandalan pasokan multi sumber untuk mendukung keandalan listrik untuk data center.
Baca Juga:
PLN dan Kementerian ESDM Cek Kesiapan SPKLU di Banten untuk Kelancaran Layanan Arus Mudik
Penggunaan sistem Automatic Change Over (ACO) melengkapi keandalan pasokan listrik premium. Sehingga apabila sumber listrik utama mengalami gangguan akan segera dipindahkan ke sumber listrik cadangan.
Lebih dari itu, PLN juga siap menyediakan Uninterrutible Power Supply (UPS) untuk listrik tanpa kedip.
"Pelanggan seperti data center ini butuh listrik yang andal bahkan tanpa kedip, kami punya UPS sebagai solusi," pungkas Doddy. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.