Ia juga menekankan pentingnya keberlanjutan aksi ini di wilayah pesisir yang rentan terdampak pencemaran sampah.
“Tempat ini adalah muara Sungai Bengawan Solo di mana semua sampah berkumpul disini, semoga dengan aksi ini bisa rutin dan terus berkelanjutan sehingga Mangrove bisa tumbuh lebih subur, karena sejatinya bumi ini tidak diwariskan melainkan kita pinjam dari generasi penerus sehingga harus terus kita jaga,” tutur Sri.
Baca Juga:
Transformasi Sukses: PLN Raih Predikat Tempat Kerja Terbaik dari Great Place to Work Indonesia
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari transformasi perusahaan yang juga menyasar aspek sosial dan lingkungan sebagai upaya penyelesaian krisis iklim yang menjadi tantangan saat ini.
“Melalui aksi Zero Waste Warriors, kami ingin menunjukkan bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Setiap individu bisa menjadi bagian dari perubahan, berkontribusi nyata menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan,” ujar Darmawan.
Komitmen ini diwujudkan melalui partisipasi aktif 12.795 pegawai PLN Group, 3.607 anggota komunitas, dan 1.871 orang stakeholder yang terdiri dari masyarakat serta instansi terkait.
Baca Juga:
Indonesia Tegaskan Komitmen di COP30, PLN Siap Pimpin Transisi Menuju NZE 2060
Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto, menyampaikan bahwa kegiatan ini sejalan dengan nilai Creating Shared Value (CSV) yang dilakukan PLN dalam memberikan dampak nyata terhadap perekonomian masyarakat.
“Proses pengolahan sampah tidak hanya berdampak positif bagi lingkungan, tetapi juga memberikan nilai tambah secara ekonomi. Sampah yang sebelumnya tidak bernilai, diolah menjadi sesuatu yang lebih produktif, sehingga masyarakat di sekitarnya turut merasakan manfaat dari ekonomi sirkular,” tutupnya (Seremoadver).
[Redaktur: Ajat Sudrajat]