WahanaNews.co | Pupuk Indonesia Grup melakukan inovasi guna mendukung pertanian berkelanjutan di Indonesia.
Salah satunya melalui program D’Komposer yang merupakan pendampingan petani dalam penggunaan bahan organik tanah melalui pengembalian jerami hasil pengomposan di dalam area persawahan (insitu).
Baca Juga:
Pupuk Kaltim Salurkan Bantuan Pendidikan di Maratua, Berau
Senior Project Manager (SPM) Creating Shared Value (CSV) Pupuk Indonesia, Dwi Pudyasmoro Basuki menjelaskan, program D’Komposer merupakan salah satu upaya perusahaan memperbaiki kualitas tanah pertanian, dengan memanfaatkan produk hayati dari Biodex milik Pupuk Kaltim sebagai bioaktivator perombak atau pendegradasi bahan organik ramah lingkungan.
“Pupuk Indonesia Grup secara konsisten berperan aktif dalam mendukung program penurunan emisi atau net zero emission pemerintah yang ditargetkan tercapai pada tahun 2026. Dalam rangka berkontribusi pada capaian program tersebut, Pupuk Indonesia Grup berkomitmen menjadi solusi pertanian berkelanjutan,” demikian ungkap Dwi pada acara tahap awal uji coba program D’Komposer di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) dan Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, dikutip dari keterangannya, Senin, 19 September 2022.
Berdasarkan data Badan Pusat Status (BPS), luas lahan terdegradasi atau penurunan kualitas tercatat seluas 14 juta hektare.
Baca Juga:
Kemenperin-Pupuk Kaltim Cetak SDM Industri Kompeten di Wilayah Timur Indonesia
Melalui program D’Komposer yang menggunakan Biodex atau biodekomposer ini ditujukan untuk mempercepat proses dekomposisi kandungan bahan organik dari proses pengomposan jerami sisa panen yang menumpuk di area persawahan.
Biasanya, dikatakan Dwi masih banyak pelaku pertanian yang masih melakukan kegiatan pembakaran jerami sisa panen. Padahal hal tersebut akan menghasilkan residu dalam bentuk gas dan limbah tersebut menjadi penyumbang dalam peningkatan emisi karbon pada lingkungan.
karena itu, Dwi mengungkapkan bahwa program D’Komposer sebagai salah satu komitmen Pupuk Indonesia Grup memperbaiki kualitas lahan pertanian secara berkelanjutan melalui peningkatan kandungan C organic pada tanah.