“Dengan program Electrifying Agriculture (EA), memberikan dampak yang sangat besar bagi para petani, mesin diesel menjadi pompa listrik, penggiling padi listrik, traktor listrik dan sebagainya. Melalui program ini para petani mendapatkan omset berkali lipat dari yang mereka dapatkan selama ini,” katanya.
Selain itu, tercatat hingga Agustus 2023 terdapat lebih dari 220ribu pelanggan PLN di Indonesia yang sudah turut bergabung dalam Electrifying Agriculture (EA).
Baca Juga:
Kembangkan Eduwisata Lebah di Garut, PLN Haleyora Power Salurkan Bantuan Alat Pengolahan Madu
Adapun, untuk mendukung kebutuhan masyarakat maupun perusahaan membutuhkan energi bersih, PLN juga memiliki produk Renewable Energy Certificate (REC). Darmawan mengatakan inovasi ini memudahkan pelanggan mendapatkan kebutuhan listrik yang berasal dari pembangkit energi terbarukan.
REC ini merupakan produk kerja sama PLN dan Clean Energy Investment Accelerator (CEIA). Selain berkontribusi dalam mewujudkan inisiatif transisi energi dan keberlanjutan lingkungan, REC juga menjadi bukti penggunaan tenaga listrik yang bersih oleh pelanggan.
“Lewat REC, pelanggan juga dapat turut berpartisipasi dalam menurunkan emisi, mengubah dari energi kotor ke energi yang ramah lingkungan. Kami berkomitmen untuk menyediakan energi bersih (listrik hijau) dalam mendukung terciptanya green industry di Indonesia,” jelas Darmawan.
,” pungkasnya.
Baca Juga:
Pendapatan PLN Tumbuh Signifikan Mencapai Rp487 Triliun, Ditopang Peningkatan Penjualan Tenaga Listrik
REC dari PLN ini menggunakan sistem pelacakan elektronik dari APX TIGRs yang berlokasi di California, Amerika Serikat, untuk memastikan bahwa setelah sertifikat diterbitkan, tidak dapat dibeli atau dijual ke pihak lain. Seluruh proses juga telah diverifikasi untuk memenuhi standar internasional.
Pelanggan dapat melakukan pembelian REC PLN, baik untuk individu maupun korporasi, melalui situs web https://layanan.pln.co.id/renewable-energy-certificate.
[Adv/Red: Amanda Zubehor]