Dalam rakor, Mendag Zulkifli Hasan menyampaikan, Kemendag telah bekerja sama dengan dinas yang
membidangi perdagangan di seluruh Indonesia untuk terus memantau perkembangan ketersediaan dan harga bapok secara daring dan harian.
Pemantauan dilakukan melalui Sistem Pemantauan Pasar & Kebutuhan Pokok (SP2KP) di lebih dari 550 pasar rakyat yang tersebar di 503 kabupaten/kota di 38 provinsi seluruh Indonesia.
Baca Juga:
Dampingi Presiden RI Bertemu PM Malaysia, Mendag Busan: Kerja Sama Sektor Sawit akan Diperkuat
"Pemantauan bapok di pasar rakyat tersebut menjadi indikasi awal kondisi stabilisasi harga dan ketersediaan bapok sehingga dapat dijadikan salah satu dasar dalam pengambilan keputusan dalam menjaga stabilitas harga dan inflasi di level yang telah ditargetkan," jelas Mendag.
Berdasarkan pantauan harga di SP2KP per 22 Maret 2024, hanya dua komoditas yang mengalami kenaikan, yaitu telur ayam ras naik 8,77 persen menjadi Rp33.500/kg dan bawang putih naik sekitar 7 persen menjadi Rp43.200/kg--43.500/kg.
Sedangkan untuk komoditas yang harganya pada bulan lalu mengalami kenaikan, seperti beras, minyak goreng, gula pasir, dan cabai saat ini sedang mengalami tren penurunan. Sementara untuk komoditas bapok lainnya, seperti gula pasir, daging sapi, daging ayam, bawang merah, dan tepung terigu tercatat stabil.
Baca Juga:
Pertemuan Bilateral RI-Malaysia, Bahas Peningkatan Hubungan Dagang melalui Komite Gabungan
Kemendag telah bersinergi melalui Rakor HBKN bersama kementerian/ lembaga, pemerintah daerah,
dan pelaku usaha yang dilaksanakan pada 4 Maret 2024.
Menindaklanjuti Rakor tersebut, Kemendag telah mengimbau pemerintah daerah agar mengoptimalkan skema kerja sama perdagangan antardaerah dalam memenuhi pasokan bapok dan memberikan bantuan biaya distribusi jika diperlukan.
Mendag Zulkifli Hasan juga menekankan, stok bapok untuk menghadapi Lebaran 2024 berada pada kondisi lebih dari cukup sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dalam memenuhi kebutuhan pokok.