WahanaNews.co, Jakarta - Membangun atau merenovasi rumah bukan sekadar soal desain yang menarik, tetapi juga tentang bagaimana memastikan estetika hunian tetap terjaga dalam kurun waktu yang cukup lama.
Tidak sedikit orang yang terpaksa melakukan renovasi berulang karena tampilan rumah yang cepat kusam, berjamur & bernoda akibat rembesan air. Padahal, rumah adalah investasi jangka panjang, bahkan biasanya akan diwariskan ke generasi berikutnya. Lalu, bagaimana mengatasi agar renovasi tidak perlu dilakukan sering-sering.
Baca Juga:
Tahun Ini, Presiden Prabowo Klaim Ada 15 Megaproyek Tanpa Investasi Asing
Saat ini, tren desain minimalis dengan elemen natural semakin digemari. Dinding semen ekspos, palet warna earth tone, dan tampilan material dalam bentuk aslinya memberikan kesan modern dan elegan.
Namun, tantangan utama dari estetika ini adalah bagaimana menjaga tampilannya tetap bersih, rata, dan bebas dari kerusakan akibat kelembapan atau retak rambut.
“Banyak orang berfokus pada tampilan desain saja saat membangun rumah, tetapi lupa mempertimbangkan kualitas material yang digunakan. Semen salah satunya, jika memilih hanya karena harga murah bukan kualitas, akibatnya kualitas bangunan menjadi turun, tidak tahan lama atau bisa jadi harus sering renovasi, yang akhirnya justru menambah biaya,” ujar Nyiayu Chairunnikma, Head of Marketing Semen Merah Putih (PT Cemindo Gemilang Tbk).
Baca Juga:
2 Tersangka Kasus Penipuan Investasi Bunga Zainal Rp6,2 Miliar Ditahan
“Sebenarnya, semen hanya mengambil porsi sekitar 5-10% dari total anggaran bahan pembangunan, tetapi pengaruhnya besar sekali terhadap ketahanan rumah dan menjaga estetikanya dalam jangka panjang. Oleh karena itu memilih semen harus berdasarkan kualitas dan nilai tambahnya bukan hanya berdasarkan harga saja,” tambah Nyiayu.
Sebagai solusi, Semen Merah Putih Watershield hadir dengan teknologi water repellent yang memberikan kekuatan bangunan yang optimal sekaligus melindungi bangunan dari kelembapan dan retak rambut.
Dengan inovasi ini, kekuatan struktur dan dinding bangunan lebih terjaga, warna alami dinding dapat bertahan lebih lama, sekaligus mengurangi risiko renovasi akibat kerusakan dini.