WAHANANEWS.CO, Jakarta - Pemerintah mengebut langkah digitalisasi dalam penyaluran bantuan sosial (bansos) dengan target peluncuran sistem nasional pada Februari hingga April 2026, sebuah agenda besar yang langsung dipantau Presiden Prabowo Subianto.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, proyek percontohan bansos digital yang berlangsung dua bulan di Banyuwangi telah menunjukkan hasil memuaskan.
Baca Juga:
Sebut Perdebatan Ijazah Tak Relevan, Luhut: yang Penting Kontribusi Nyata
Dalam konferensi pers di Jakarta Pusat, Jumat (3/10/2025), Luhut mengungkapkan kepuasannya karena sistem berbasis face recognition dan verifikasi Nomor Induk Kependudukan (NIK) mampu menutup celah manipulasi data penerima.
“Dari apa yang kita lihat kemarin, kita sangat puas hasilnya, karena saya pergi ke sana, bisa face recognition, kita langsung lihat asal masuk NIK-nya, kita langsung bisa lihat semua. Dan dari ibu-ibu yang kita kumpulkan lebih berapa ratus orang, itu semua sangat puas dengan itu,” ujar Luhut.
Menurutnya, sistem ini sekaligus menghapus praktik penyalahgunaan data bansos yang kerap dilakukan aparat desa.
Baca Juga:
Menko Marves: Tidak Ada Lagi Izin Event Dikeluarkan H-1
“Jadi tidak ada lagi nanti kepala desa yang bilang, ‘kamu masuk ya, saya masukin’, padahal tidak memenuhi syarat, ‘tapi kamu pilih saya’. Itu tidak akan terjadi, karena semua mendaftar secara sukarela, dan nanti didorong oleh data NIK yang sudah ada,” kata Luhut.
Luhut menyebut progres ini sudah dilaporkan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto.
“Kami usul pada Presiden mungkin secara nasional kita akan melakukan kalau nanti semua ini tahap-tahapan jalan, pada bulan Februari, Maret, April tahun depan,” jelasnya.
“Dan Presiden bertanya sama saya, ‘apa bisa ini nanti bulan itu?’, kita lihat pertahap. Tapi menurut kami, tim, saya kira itu bisa dilakukan antar bulan itu,” tambah Luhut.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]