WahanaNews.co | KALLA, melalui salah satu unit bisnisnya, yakni PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS), tengah merampungkan pembangunan smelter nikel yang berlokasi di Desa Karang-karangan, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Smelter tersebut mulai dibangun tahun ini dan ditargetkan bakal beroperasi pada 2023.
Baca Juga:
Kurang dari Setahun, PLN Selesaikan Infrastruktur Listrik untuk Hilirisasi Nikel di Kaltim dengan TKDN 87,93%
Founder KALLA sekaligus Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan 12, HM Jusuf Kalla, yang didampingi President Director KALLA, Solihin Jusuf Kalla, telah mengunjungi pembangunan smelter tersebut pada Rabu (18/3/2022).
Kehadiran smelter ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan nikel dalam maupun luar negeri dengan kapasitas 60 ribu ton tiap smelternya.
"Hal yang paling penting ialah bagaimana kehadiran smelter ini mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar juga. Apalagi selama proses pengerjaannya, BMS mempekerjakan karyawan lokal sebanyak 85 persen yang tentunya berpengalaman serta memiliki pendidikan dan keahlian sesuai bidang yang dibutuhkan," ungkapnya.
Baca Juga:
MMS Group Indonesia dan PLN Dukung Upaya Percepatan Transisi Energi
Pembangunan smelter terdiri atas beberapa tahap yang dimulai sejak Maret 2022.
Khusus untuk pabrik pertama, target pengoperasiannya sudah bisa dijalankan tahun depan.
Adapun jumlah smelter yang dibangun sebanyak 14 tungku hingga 2030 di atas lahan seluas 141 hektar.