"Mayoritas cenderung menitikberatkan pada volume order yang tak berkurang tanpa ada kenaikan tarif, yaitu 53,1 persen, atau bahkan cukup besar kalangan mitra yang lebih menginginkan tarif diturunkan agar order menjadi lebih banyak, yaitu sekitar 21,1 persen," jelas Kennedy.
Adapun, kenaikan harga BBM menjadi faktor peredam pergeseran pengguna ojol ke kendaraan pribadi. Sebab, kenaikan harga BBM berkisar pada angka yang sama dengan kenaikan tarif ojol.
Baca Juga:
Buntut Panjang Perselisihan Poltracking dan Persepi: Data Survei hingga Target Sanksi
Survei Polling Institute dilakukan dalam periode 16-24 Agustus 2022 lalu atau sebelum kebijakan kenaikan tarif ojol. Populasi survei adalah warga berusia 17 tahun atau lebih dan merupakan pengguna ojol yang bepergian minimal satu hari dalam sepekan. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.