WahanaNews.co | Survei terbaru Manulife Investment Management (MIM) menyodorkan data bahwa masyarakat Indonesia membutuhkan rata-rata Rp 16,52 juta setiap bulan untuk dapat mempertahankan gaya hidup yang nyaman di masa pensiun.
Jumlah tersebut setara 90% dari pendapatan rata-ratanya saat ini.
Baca Juga:
Buntut Panjang Perselisihan Poltracking dan Persepi: Data Survei hingga Target Sanksi
Akan tetapi, porsi aset yang diinvestasikan orang Indonesia dari pendapatannya saat ini relatif rendah. Padahal, ini akan menjadi sumber pendapatan utama yang mereka butuhkan di masa pensiun. Menurut survei tersebut, 68% penduduk Indonesia memiliki aset investasi di bawah Rp 600 juta.
Head of Retirement Proposition, Strategy and Transformation, Asia Retirement, Manulife Investment Management Elvin Tharm mengatakan, ada kesenjangan besar antara perkiraan pengeluaran di masa pensiun dan jumlah pendapatan pensiun yang mereka yakini dapat dicapai sesuai dengan status keuangan saat ini.
Orang-orang di Indonesia, bahkan di seluruh Asia sedang menghadapi situasi sulit dalam menjembatani kesenjangan ini.
Baca Juga:
Edy-Hasan Kandas di Survei, PDIP Banyak Pilih Paslon Bobby-Surya
"Dengan adanya inflasi, biaya kesehatan, dan kenaikan harga kebutuhan sehari-hari, daya beli uang tabungan dan pendapatan mereka akan terkikis seiring berjalannya waktu.” ucap Elvin dalam acara peluncuran fitur terbaru MIM, yakni Retirement Income Forecaster (Proyeksi Pendapatan Pensiun) pada Kamis (15/12).
Mereka mengalokasikan 37% asetnya dalam bentuk uang tunai dan deposito perbankan. Sementara itu, mereka hanya mengalokasikan 29% asetnya ke investasi seperti reksa dana, saham, obligasi, ETF, dan real estate. Selain itu, hanya 53% penduduk Indonesia yang terdaftar di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) atau telah mengambil dana pensiun dari pihak swasta.
“Mereka yang berencana mengandalkan simpanan tabungannya setelah mencapai usia pensiun akan menanggung risiko tidak memiliki sejumlah dana pensiun yang cukup," ungkap Elvin.